Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Serius Tangani Stunting dan Gizi Buruk, Pemprov Banten Jalin Kerja Sama dengan Fakultas Kedokteran UI

Kompas.com - 04/03/2023, 15:33 WIB
Hisnudita Hagiworo,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Keseriusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dalam menangani masalah stunting dan gizi buruk dibuktikan dengan kerja sama yang dilakukan dengan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI).

Hal tersebut diungkapkan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar saat menerima Civitas Akademika FK UI di Gedung Negara Provinsi Banten, Kamis (2/3/2023).

Ia mengatakan bahwa ada beberapa agenda yang sudah dan sedang dilakukan Pemprov Banten untuk mengentaskan permasalahan stunting dan gizi buruk.

Pemprov Banten telah mendapatkan policy brief dalam basis formulasi kebijakan, khususnya dalam penanganan stunting serta pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang kesehatan, khususnya para dokter.

Policy brief tersebut akan menjadi sandaran dalam pembuatan kebijakan daerah dalam rangka penanganan stunting.

“(Hal tersebut) akan kami tindak lanjuti. (Kami) akan mengomunikasikan dalam tingkatan implementasi,” ujar Muktabar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (4/3/2023).

Baca juga: Angka Stunting di Banten 24,5 Persen, BKKBN: 30.000 Ibu Hamil Berisiko Melahirkan Anak Stunting

Menurutnya, penanganan stunting telah menjadi fokus Pemprov Banten. Lewat kerja sama dengan FK UI, ia berharap permasalahan ini dapat segera ditindaklanjuti sehingga angka penurunan stunting lebih cepat.


Lebih lanjut, Muktabar menjelaskan bahwa policy brief penanganan stunting merupakan satu hal yang di-review secara nyata berdasarkan basis-basis yang terukur berdasarkan alat, teori, dan beberapa data tambahan, seperti pengukuran kebugaran ibu hamil untuk langkah preventif penanganan stunting.

“Rekomendasi lain adalah pemberian gizi yang baik kepada anak dan ibu muda, pengetahuan dan kemampuan meningkatkan gizi keluarga, serta pilihan makanan,” katanya.

Pemprov Banten dan Civitas Akademika Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Dok. Pemprov Banten Pemprov Banten dan Civitas Akademika Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Pada kesempatan tersebut, hadir pula Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam. Ia mengatakan bahwa Provinsi Banten menjadi bagian wilayah binaan selain Jakarta dan Papua.

“Tindak lanjut dari kerja sama antara Fakultas Kedokteran UI dan Pemprov Banten untuk mengidentifikasi dan selanjutnya mencari solusi mengenai upaya terbaik dalam penanganan stunting di Provinsi Banten,” ujar Ari.

Ia pun menjelaskan bahwa pihaknya telah memiliki rencana mengenai aktivitas yang akan dilakukan untuk meningkatkan SDM, khususnya di bidang kesehatan, baik dokter maupun petugas kesehatan lain. SDM ini akan difokuskan pada penanganan kesehatan ibu dan anak, termasuk stunting.

Berbagai penyuluhan langsung ke masyarakat juga akan langsung dilakukan pihak UI secepat mungkin.

Baca juga: BPJS Kesehatan Kucurkan Rp 3,6 Triliun untuk Cegah Stunting dalam 5 Tahun

“Kami juga berkomitmen untuk turut membantu Kementerian Kesehatan melakukan pelatihan dokter puskesmas untuk memanfaatkan USG. Nantinya (mesin USG dapat) didistribusikan di Provinsi Banten agar cepat digunakan,” kata Ari.

Menurutnya, dalam rangka meningkatkan kuota jumlah peserta didik, pihaknya ingin memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk meningkatkan kompetensi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prajurit TNI Diserang KKB Saat Berpatroli di Paniai Papua Tengah

Prajurit TNI Diserang KKB Saat Berpatroli di Paniai Papua Tengah

Regional
KPU Magelang Terima 2 Orang Konsultasi Calon Independen Pilkada

KPU Magelang Terima 2 Orang Konsultasi Calon Independen Pilkada

Regional
Penjaringan untuk Pilkada, PDI-P Pemalang Sebut Bacalon Harus Ber-KTA Partai Banteng

Penjaringan untuk Pilkada, PDI-P Pemalang Sebut Bacalon Harus Ber-KTA Partai Banteng

Regional
Tepat di Hardiknas, 4 Disabilitas Tunanetra Berjuang Masuk Perguruan Tinggi Negeri

Tepat di Hardiknas, 4 Disabilitas Tunanetra Berjuang Masuk Perguruan Tinggi Negeri

Regional
HUT Ke-477 Semarang, Mbak Ita: Paparkan Pencapaian Nilai Investasi Tumbuh 100 Persen hingga Kemiskinan Terendah di Jateng

HUT Ke-477 Semarang, Mbak Ita: Paparkan Pencapaian Nilai Investasi Tumbuh 100 Persen hingga Kemiskinan Terendah di Jateng

Regional
Prabowo Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet, Gibran: Semuanya Kami Mintain Masukan

Prabowo Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet, Gibran: Semuanya Kami Mintain Masukan

Regional
Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Regional
Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Semua Murid Diliburkan

Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Semua Murid Diliburkan

Regional
Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Regional
28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com