Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru P3K Perkosa Remaja hingga Hamil, Bupati Wonogiri Jengkel, Sebut Kelakuan Pelaku bak Hewan Luwak

Kompas.com - 03/03/2023, 13:00 WIB
Muhlis Al Alawi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com - Bupati Wonogiri Joko Sutopo geram dengan ulah seorang guru P3K di Kecamatan Tirtomoyo, yang tega memerkosa seorang remaja hingga akhirnya hamil. Jengkel dengan ulah guru itu, pria yang akrab disapa Jekek ini menyebut apa yang dilakukan guru P3K itu bak hewan luwak.

“Ini bentuk keprihatinan. Dan bukan sesuatu yang harus kami tutup-tutupi. Malah kami angkat sebagai fenomena baru yang kami simbolisasi para luwak-luwak itu. Ini memprihatinkan mereka guru kok malah melakukan seperti ini,” ujar Jekek kepada Kompas.com, Jumat (3/3/2023).

Luwak, atau garangan dalam bahasa Jawa, dinegasikan sebagai sosok pria yang doyan main perempuan tanpa memandang umur dan statusnya.

Baca juga: 4 Fakta Guru Perkosa Santri di OKU Selatan, Melahirkan di Kamar Mandi Asrama hingga Pelaku Residivis Pencabulan

Jekek menuturkan, remaja yang menjadi korban guru P3K itu berstatus pelajar berusia 14 tahun. Kasus itu pun sudah dilaporkan ke aparat kepolisian. Tak hanya itu, guru P3K sementara diproses untuk pemecatan.

Menurut Jekek, kendati angkat kasus kekerasan terhadap di Kabupaten Wonigiri makin menurun, tetapi satu dua kasus yang terjadi terakhir menjadi keprihatinan.

Pasalnya, kasus kekerasan terhadap anak hingga menimbulkan pernikahan dini akan menambah rantai kemiskinan yang sangat panjang.

“Nanti tentunya anak (yang hamil) akan memiliki anak. Emosional belum siap dan organ reproduksinya belum siap maka risikonya akan cukup tinggi. Ini bukan persoalan angka berapa tetapi terepenting kondisi ini harus ada langkah komperhensif dan terintegrasi agar seluruh elemen berkontribusi,” kata Jekek.

Jekek mengajak semua organisasi perangkat daerah (OPD) dan semua elemen agar kasus keterjadian menurun.

Salah satunya saat melantik ratusan kepala sekolah SD dan SMP, semua pimpinan sekolah diminta melakukan berbagai langkah sosialisasi dan edukasi agar anak tak lagi menjadi korban kekerasan.

Baca juga: Ridwan Kamil Bantah Tutupi Kasus Guru Perkosa Santri, Berharap Pelaku Dihukum Mati

“Kepala sekolah memiliki peran yang cukup dominan dan strategis untuk mengantisipasi dan menekan kasus kekerasan anak hingga pernikahan dini,” jelas Jekek.

Tak hanya itu, Pemkab Wonogiri sudah membangun penanganan yang terintegrasi lintas OPD. Dengan demikian angka keterjadian termonitor setiap saat.

Untuk diketahui, enam bulan terakhir, sebanyak 77 anak di Kabupaten Wonogiri terpaksa menikah dini. Dari jumlah itu, saat ini sebanyak 21 anak yang menikah dini dalam kondisi hamil. Kasus anak menikah anak terjadi di 23 kecamatan di Kabupaten Wonogiri.

Baca juga: Kasus Guru Perkosa Santriwati, PBNU: Perilaku Herry Wirawan Jauh dari Akhlak Pesantren

Untuk jenjang pendidikannya, sembilan anak SD, 47 anak SMP, 16 anak SMA, dan dua anak tidak sekolah.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo yang dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (25/1/2023), menyatakan, 77 kasus anak-anak menikah dini yang terjadi di Kabupaten Wonogiri lantaran berbagai faktor.

“Data kami tidak hanya terjadi pada anak yang ditinggal orang tuanya merantau saja. Saya melihat ada pergeseran sosial berkaitan dengan modernisasi dengan adanya kemajuan IT. Dampaknya luar biasa. Dan ini bisa menyapa siapapun,” kata Jekek, sapaan akrab Joko Sutopo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com