Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulitnya Mencapai Lokasi Mendarat Darurat Helikopter Kapolda Jambi, Ancaman Harimau dan Hipotermia

Kompas.com - 20/02/2023, 08:19 WIB
Suwandi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com – Lokasi mendarat darurat helikopter rombongan Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono berada di jantung hutan dengan kontur berbukit dan lebat wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Keadaan suhu akan sangat dingin di malam hari terutama saat terjadi hujan.

Baca juga: Nama-nama Penumpang dan Awak Helikopter Kapolda Jambi yang Mendarat Darurat di Hutan Kerinci

Hutan TNKS dicirikan dengan kemiringan lahan yang curam sekitar 60 derajat, dengan ketinggian 200-3.805 mdpl. Tercatat ada 30 gunung dan bukit dalam kawasan hutan ini.

Baca juga: Evakuasi Penumpang Helikopter Rombongan Kapolda Jambi dari Jalur Udara Dihentikan, Jalur Darat Tetap Dilanjutkan

Selain vegetasi yang lebat dengan ketinggian pohon lebih dari 50 meter, hutan di TNKS merupakan habitat harimau sumatera dan rusa. Hutan basah ini memiliki rata-rata curah hujan 2.991 mm.

“Lokasi wilayah helikopter mendarat darurat terletak di hutan lebat dengan kontur perbukitan,” kata Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Kerinci Seblat wilayah I, Nur Hamidi melalui sambungan telepon, Senin malam (20/2/2023).

“Kalau potensi hipotermia bagi penumpang helikopter itu sangat tergantung pada kondisi fisik masing-masing setiap orang,” kata dia lagi.

Hal senada dikatakan Depati Muaro Langkap, Mukhri Soni. Dia menuturkan, untuk mengakses jalur darat ke lokasi helikopter mendarat darurat dibutuhkan waktu 7-8 jam.

Kawasan tersebut memang sangat lebat. Pohon-pohon tumbuh sangat besar dengan ketinggian lebih dari 50 meter.

Dengan kondisi hutan berkontur perbukitan, sangat sulit untuk melakukan evakuasi jalur darat.

Satu-satunya peluang untuk melakukan evakuasi adalah jalur udara. Dia berharap TNKS membolehkan penebangan pohon untuk helikopter mendarat.

“Saya kira dalam keadaan darurat, pohon harus ditebang untuk helikopter mendarat. Sehingga evakuasi terhadap korban bisa dilakukan,” kata Soni.

Menurut dia evakuasi jalur darat akan susah, terutama saat harus membawa tandu korban.

“Kita bawa diri saja susah, apalagi harus bawa orang lain,” kata Soni menegaskan.

 

Selain itu, dengan kondisi musim hujan, hutan di sana akan sangat basah. Apalagi pada siang hari tertutup kabut.

Kendati mengenal medan, sebagai warga lokal, Soni tidak dilibatkan.

Namun, dirinya telah mengirimkan orang-orang yang dianggap mengenal daerah tersebut untuk membantu evakuasi jalur darat.

Sebelumnya diberitakan, helikopter yang ditumpangi rombongan Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono mendarat darurat di tengah hutan Bukit Tamia, Muara Emat, Kabupaten Kerinci, Minggu (19/2/2023).

Delapan penumpang berhasil selamat, termasuk Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jambi, Dirpolairud Polda Jambi, Koorspri, dan ADC Kapolda Jambi yang ikut dalam rombongan.

“Info dari Wakapolda (Wakapolda Jambi Brigjen Yudawan Roswinarso) delapan korban dalam keadaan selamat, tapi mengalami luka-luka,” ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Dedi Prasetyo kepada Kompas.com, Minggu Sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Regional
442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

Regional
Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Regional
Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Regional
Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Regional
Cemburu Buta, Suami di Semarang Aniaya Istri hingga Patah Rahang

Cemburu Buta, Suami di Semarang Aniaya Istri hingga Patah Rahang

Regional
Ketua MUI Salatiga Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota, Kyai dan Masyayikh NU Sampaikan Penolakan

Ketua MUI Salatiga Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota, Kyai dan Masyayikh NU Sampaikan Penolakan

Regional
Tak Hadir Saat Ujian Sekolah, Siswi di Wonogiri Ditemukan Tewas dalam Kondisi Hamil

Tak Hadir Saat Ujian Sekolah, Siswi di Wonogiri Ditemukan Tewas dalam Kondisi Hamil

Regional
Sebut Ingin Lanjutkan Pembangunan, Inkumben Bupati Demak Daftar di 3 Parpol Ini

Sebut Ingin Lanjutkan Pembangunan, Inkumben Bupati Demak Daftar di 3 Parpol Ini

Regional
Banjir Mahakam Ulu Telan Korban, Warga Tenggelam saat Berenang Pakai Jeriken

Banjir Mahakam Ulu Telan Korban, Warga Tenggelam saat Berenang Pakai Jeriken

Regional
Kondisi Terkini Bencana Banjir Bandang di Sumbar, 14 Warga Hilang dan Penjelasan BMKG

Kondisi Terkini Bencana Banjir Bandang di Sumbar, 14 Warga Hilang dan Penjelasan BMKG

Regional
4 Orang Daftar Penjaringan Cabub-Cawabup Sukoharjo di PDI-P, Salah Satunya Kades

4 Orang Daftar Penjaringan Cabub-Cawabup Sukoharjo di PDI-P, Salah Satunya Kades

Regional
Ganja Jadi Bumbu Makanan, BNNP Aceh Inspeksi Usaha Kuliner

Ganja Jadi Bumbu Makanan, BNNP Aceh Inspeksi Usaha Kuliner

Regional
Cuma Unggah 7 KTP, Paslon Perseorangan Pangkalpinang Gagal

Cuma Unggah 7 KTP, Paslon Perseorangan Pangkalpinang Gagal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com