Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suporter Semarang Bakal Balas Dendam Jadi Alasan Pertandingan PSIS Semarang Vs Persis Solo Tanpa Penonton

Kompas.com - 17/02/2023, 19:54 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Suporter PSIS Semarang memaksa masuk ke stadion saat pertandingan antara PSIS Semarang Vs Persis Solo di Stadion Jatidiri, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Padahal, sebelumnya panitia penyelenggara dan pihak keamanan sudah mengumumkan jika pertandingan tersebut akan digelar tanpa penonton.

Baca juga: Ricuh, Suporter PSIS Semarang Ditembak Gas Air Mata, Polisi Jelaskan Alasannya

Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar menjelaskan, pertandingan antara PSIS Semarang Vs Persis Solo digelar tanpa penonton bukan tanpa alasan.

"Ini ada faktor keamanan juga," jelasnya saat ditemui di lokasi, Jumat (17/2/2023).

Dia menjelaskan, suporter PSIS Semarang dengan suporter Persis Solo mempunyai sejarah buruk. Pada pertandingan sebelumnya, suporter PSIS Semarang mendapatkan penyerangan.

"Kemarin saat suporter PSIS Semarang ke Solo mendapatkan penyerangan setelah pulang dari menonton pertandingan," ujarnya.

Baca juga: Rombongan Pemain Persis Solo Keluar dari Stadiun Jatidiri Semarang dengan Pengawalan Ketat

Peristiwa tersebut kemudian menjadi pemicu yang memunculkan suara di kalangan suporter PSIS Semarang untuk melakukan balasan.

"Muncul suara kalangan suporter PSIS Semarang akan melakukan balasan ketika suporter Persis Solo berkunjung ke Kota Semarang," ujar dia.

Sebenarnya, sempat ada opsi jika laga tersebut bisa dihadiri 1000 penonton. Namun dari suporter meminta agar kuota tersebut ditambah.

"Inilah yang menjadi pertimbangan kami, apalagi rencananya suporter Persis Solo berangkat menggunakan sepeda motor," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com