ACEH UTARA, KOMPAS.com – Teuku Achmad Rayan (21 bulan) terbaring lemah di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh, Provinsi Aceh, Kamis (16/2/2023).
Anak pasangan M Ikhsandi dan Nurasni Muslem warga Raya Beunyet, Kecamatan Banda Baro, Kabupaten Aceh Utara itu menderita penyakit hidrosepalus (kelebihan cairan otak) sejak lahir.
Kali ini, Teuku Achmad Rayan akan menjalani operasi kedelapan.
Selain menderita hidrosepalus, Rayan juga mengidap bocor jantung dan paru.
Baca juga: Cerita Sutaryo Besarkan Anaknya Penderita Hidrosefalus, 20 Tahun Tak Dapat Bantuan
Ayahnya merupakan tukang bangunan di pagi hari, dan menjadi ustaz di balai pengajian pada malam hari.
Dalam perjuangan Rayan menghadapi penyakitnya, sang ibu tak pernah meninggalkannya sedetik pun.
“Sejak lahir sampai sekarang ini sudah operasi kedelapan. Tadi dokter bilang harus diendoskopi. Saya bilang ke dokter, terserah dokter, saya orang kampung tak paham medis. Berikan terbaik buat anak saya,“ kata sang ayah kepada Kompas.com melalui sambungan telepon dengan suara haru.
Dengan kondisi Rayan tersebut, setiap satu bulan sekali Ikhsandi harus membawanya ke rumah sakit untuk dilakukan sedot cairan.
Sayangnya, Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM) Aceh Utara, Provinsi Aceh yang ada di Kabupatennya tak memiliki peralatan sedot cairan itu.
Alhasil, Ikhsan harus membawa Rayan ke rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Aceh di Banda Aceh. Setidaknya diperlukan waktu tempuh sekitar enam jam dari rumah mereka ke RS tersebut.
Kompas.com bekerja sama dengan Kitabisa.com menggalang dana untuk membantu Teuku Achmad Rayan, bocah penderita bocor jantung hingga hidrosepalus.
Anda bisa mengirimkan donasi dengan klik di sini.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya