Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diteriaki Maling oleh Istrinya Sendiri, Pria di Kendari Nyaris Diamuk Warga

Kompas.com - 10/02/2023, 15:13 WIB
Kiki Andi Pati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com - Seorang pria di kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) inisial H (36), nyaris diamuk warga usai diteriaki maling oleh istrinya sendiri berinisial WD (32) pada Kamis (9/2/2023).

Peristiwa yang menimpa H berawal saat dirinya sedang menjenguk anaknya di pesantren di Lorong Pekuburan Jalan WR Suprapto Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari.

Kapolsek Mandonga AKP Jimmy Fernando menceritakan, awalnya H bertemu dengan istrinya yang juga tengah menjenguk anaknya di pesantren itu.

Baca juga: Tangkap Mantan Kadus Tersangka Perampokan, Polisi Sempat Diadang Masyarakat hingga Diteriaki Maling Lewat Toa Mushala

"Belum pemeriksaan menyeluruh ya, masih kronologis awal, H ketemu istrinya. Di situ dia mau ambil ATM yang ada sama istrinya, ATM-nya sendiri. Pas mau ambil istrinya menolak dan mengaku sempat dibanting dan situlah H diteriaki maling oleh istrinya," ungkap AKP Jemmy kepada Kompas.com, Jumat (10/2/2023).

Selanjutnya, kata Kapolsek Mandonga, H lalu melarikan diri ke dalam hutan di dekat pesantren lantaran diburu oleh warga yang mendengar teriakan maling dari istri sendiri.

Saat dalam hutan, H mendengar bunyi suara motor dan berniat meminta pertolongan. Namun naas, ternyata pemilik motor itu tak lain adalah iparnya sendiri.

"Akhirnya si ipar ini memukul korban H di bagian wajahnya. Warga sekitar yang mendengar keributan lalu menuju ke lokasi, dan si H minta tolong kepada orang-orang agar dilindungi dan diantar di depan," ujarnya.

Masih kata Kapolsek Mandonga, korban H lalu menjelaskan ke warga atas kesalahpahaman itu, kemudian langsung melaporkan penganiayaan yang dilakukan oleh iparnya ke Polsek Mandonga.

AKP Jemmy menjelaskan, istri korban juga melaporkan suaminya inisial H ini ke Polsek Mandonga.

"Mereka saling lapor. Dan siang ini penyidik akan memeriksa istrinya sebagai terlapor dulu," kata AKP Jemmy Fernando.

Ia menambahkan, pasangan ini sudah lama pisah dan tidak tinggal serumah lagi, namun masih dalam ikatan suami istri.

"Siang ini istrinya akan dimintai keterangan terkait pemukulan terhadap suaminya yang dilakukan oleh iparnya. Nanti baru laporan istrinya kita proses," tutup Kapolsek Mandonga.

Baca juga: Cerita Polisi Diteriaki Maling Saat Tangkap Eks Kepala Dusun Tersangka Perampokan di Lombok Barat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com