AMBON, KOMPAS.com - Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena mengaku sudah menginstruksikan aparatur sipil negara (ASN) eselon II dan III di lingkungan Pemerintah Kota Ambon untuk menjadi orangtua asuh bagi anak yang mengalami stunting.
Bodewin mengatakan program orangtua asuh bagi anak stunting bakal tak hanya diterapkan untuk ASN.
"Selanjutnya akan menggerakkan para pelaku usaha menjadi orang tua asuh untuk mendukung upaya penanggulangan stunting," kata Bodewin di Ambon, Rabu (18/1/2022), dikutip dari Antara.
Baca juga: Targetkan Stunting Jadi 14 Persen, Jokowi: Kepala Daerah Ingatkan Pentingnya Gizi bagi Ibu Hamil
Ia mengatakan, program orangtua asuh diharapkan membantu pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak yang mengalami stunting atau kekurangan gizi.
"Setiap bulan akan diberikan bantuan pemenuhan gizi seperti susu, vitamin, dan lainnya. Kita telah kalkulasi," katanya.
Setelah dilakukan verifikasi terhadap 13.122 anak pada 2021, ada 600 anak stunting di Ambon atau prevalensinya sebesar 6,4 persen. Pada 2022, jumlahnya diklaim menurun jadi 510 anak.
Baca juga: 4.494 Balita di Cilacap Berpotensi Stunting
Guna mengatasi stunting, Pemkot Ambon telah menetapkan 38 nagari/desa dan kelurahan sebagai lokus penanganan kasus stunting pada 2022.
Setelah tahapan audit akan dilakukan diseminasi oleh tim pakar setelah mendapatkan data berapa banyak keluarga berisiko kekerdilan, penyebab dan akan diberikan rekomendasi kepada OPD terkait dengan langkah penanganan selanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.