CILACAP, KOMPAS.com- Berdasarkan hasil penimbangan serentak pada tanggal 2 – 7 Januari 2023 lalu, sebanyak 4.494 balita di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, berpotensi stunting.
Selain itu, terdapat sekitar 2.300-an ibu hamil yang terindikasi kekurangan energi kronik (KEK).
"Maka intervensi untuk ibu hamil yang kekurangan energi kronik diberi susu ibu hamil. Karena biasanya kalau untuk beli makan oke, tapi beli susu, susah," kata Pj Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar saat peluncuran program pemberian makanan tambahan (PMT) bagi bayi berpotensi stunting dan ibu hamil KEK di Balai Desa Citepus, Jeruklegi, Cilacap, Jawa Tengah, Senin (16/1/2023).
Baca juga: Cegah Stunting, Menko PMK Ajak Ibu Hamil Rutin USG
Bantuan susu diberikan sebanyak lima dus dengan berat masing-masing 200 gram per bulan. Dia mengatakan bantuan akan disalurkan selama enam bulan.
Pemkab juga memberikan PMT untuk balita berpotensi stunting. Bantuan ini disalurkan dalam bentuk makanan siap saji dengan kalori seimbang yang dibutuhkan.
Selain itu, pemkab juga memberikan bantuan berupa beras fortifikasi yang diperkaya zat gizi mikro, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi balita dan ibu hamil.
"Hari ini seluruh kepala OPD turun ke 24 kecamatan untuk memastikan kegiatan ini berjalan dengan benar. Jadi kami tidak bicara launching saja, tetapi harus betul-betul diimplementasikan selama tiga bulan untuk balita, dan enam bulan untuk ibu hamil KEK," tegas Yunita
Pada kesempatan berbeda, Yunita menargetkan setidaknya ada penurunan prevalensi stunting pada 2024 dari 17,19 persen menjadi 14 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.