Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Imlek 2023, Permintaan Dupa di Kalbar Meningkat 40 Persen

Kompas.com - 05/01/2023, 15:12 WIB
Hendra Cipta,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com – Jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2023, bisnis pembuatan dupa di Kalimantan Barat (Kalbar) mengalami peningkatan cukup pesat.

Seorang pembuat dupa di Kalbar, Hajono mengatakan, permintaan dupa sudah mulai berdatangan. Di Kalbar sendiri, sebut Hajono, pemesan paling banyak berasal dari Kota Singkawang.   

“Jelang Imlek, permintaan dupa terbanyak berasal dari Kota Singkawang. Sampai saat ini agen hingga klenteng di sana sudah pesan sebanyak 150 dus dupa,” kata Hajono saat ditemui, Kamis (5/1/2023).

Baca juga: Jelang Imlek, 5.000 Lampion Hiasi Kawasan Jenderal Sudirman dan Pasar Gede Solo

Dalam usahanya, Hajono hanya menyuplai kebutuhan untuk klenteng dan agen besar. Dia tidak menjual ke toko-toko kecil atau eceran.

“Untuk tahun Imlek kali ini, permintaan dupa meningkat sekitar 40 persen,” ucap Hajono.

Hajono menjelaskan, dupa memang jadi kebutuhan sehari-hari bagi umat Tionghoa, khususnya di Kalbar. Selain untuk ritual keagamaan, dupa juga dapat dipakai sebagai sarana meditasi, relaksasi, serta suvenir.

Melihat peluang itu, dia memulai usaha pembuatan dupa pada tahun 2018 yang berlokasi di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya.

“Warga Tionghoa kan memang banyak di Kalbar. Jadi tentunya kebutuhan dupa juga banyak,” ungkap Hajono.

Menurut Hajono, sebelum menekuni usaha tersebut, dia lebih dulu belajar Malang, Jawa Timur.

“Setelah belajar saya beli peralatan dan merekrut karyawan. Saya lihat, orang usaha dupa belum banyak, makanya saya nekat pergi belajar dan bangun usaha ini,” ucap Hajono.

Hajono menyebut, saat ini dia telah mampu memproduksi sebanyak 1,5 ton per bulan. Dia mengatakan di tahun-tahun awal usaha hanya memproduksi sebanyak 300 kilogram dupa per bulan.

Baca juga: Gibran Tanggapi Pelepasan Lampion Imlek di Kawasan Pasar Gede dan Balai Kota Solo: Kurangi Kerumunan

“Dulu, bahan bakunya didatangkan dari Jawa. Tapi sekarang, sudah buat sendiri. Seperti misalnya lidi untuk dupa,” ungkap Hajono.

Hajono menjelaskan, dupa yang biasa digunakan oleh warga Tionghoa untuk sembahyang disajikan dengan berbagai macam adonan, yakni adonan pertama dari tepung kayu, jati dan kampas. Kemudian ada tepung angin, kalsium, lem import, hingga sengon.

Untuk membuat dupa, Hajono menggunakan empat buah mesin.

“Kalau produksi rata-rata 1,5 ton per bulan itu omzetnya sekitar Rp 50 juta,” terang Hajono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

4.500 Kader Semarakkan Jambore PKK Tingkat Kota Pekanbaru, Tampilkan Inovasi Kartini Masa Kini

4.500 Kader Semarakkan Jambore PKK Tingkat Kota Pekanbaru, Tampilkan Inovasi Kartini Masa Kini

Regional
Dua Truk Tabrakan di Jalan Lintas Sumatera akibat Jalan Berlubang

Dua Truk Tabrakan di Jalan Lintas Sumatera akibat Jalan Berlubang

Regional
9 Wisatawan di Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur yang Mendadak Muncul

9 Wisatawan di Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur yang Mendadak Muncul

Regional
Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com