Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Terang Akhir Konflik Keraton Solo, 2 Kubu yang Berseteru Bertemu, Sehari Kemudian Dijamu Makan Siang Gibran

Kompas.com - 05/01/2023, 12:34 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Konflik Keraton Solo yang berlangsung sekitar 10 tahun akhirnya menemui titik terang.

Dua kubu yang berseteru, yakni Lembaga Dewan Adat (LDA) dan kubu Pakubuwana XIII (PB XIII), akhirnya bertemu pada Selasa (3/1/2023) di Sasana Narendra Keraton Solo, Jawa Tengah.

Pihak-pihak yang hadir dalam pertemuan itu antara lain Ketua LDA Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari atau Gusti Moeng, PB XIII bersama Permaisuri GKR Pakubuwana XIII. Pertemuan tersebut dijembatani oleh kerabat Keraton Solo, Kanjeng Raden Ayu (KRAy) Herniatie Sriana Munasari.

Baca juga: 10 Tahun Berkonflik, 2 Kubu Keraton Solo Akhirnya Bertemu

Gusti Moeng mengatakan, saat akan bertemu PB XIII, dirinya diterima dan diantar oleh Putra Mahkota Keraton Solo, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Purbaya.

"Saya datang sungkem, saya bilang ke Dalem (PB XIII) dan mengatakan izin masuk keraton lagi hanya akan bekerja. Kalau dianggap salah, saya minta maaf dan semua ini kita sudahi (konflik), paling utama itu," ujarnya, Selasa.

Menurut Gusti Moeng, ia merasa senang bisa bertemu secara langsung dengan Raja Kasunanan Surakarta.

"'Mas tidak usah berprasangka buruk sama saya lagi'. Tadi saya ngomong juga, pokoknya tidak usah ngomong soal masalah (konflik) kemarin lagi," ucapnya.

Baca juga: Gibran dan Keluarga Keraton Solo Bakal Bertemu di Loji Gandrung, Ini yang Akan Dibahas

Dijamu Gibran

Sehari setelah pertemuan tersebut, keluarga Keraton Solo bertemu dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Rabu (4/1/2023) siang. Pertemuan dan jamuan makan siang diadakan di Rumah Dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung.

Keluarga Keraton Solo yang hadir dalam pertemuan itu antara lain PB XIII beserta Permaisuri, Gusti Moeng, dan KGPH Purbaya.

Setiba di Loji Gandrung, PB XIII disambut oleh Gibran. Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini kemudian mencium tangan PB XIII yang duduk di kursi roda.

Dalam pertemuan tersebut, Gibran mengaku memaparkan visi misi Pemerintah Kota Solo kepada keluarga keraton. Salah satu topik yang dibahas adalah soal revitalisasi.

"Ya nanti nunggu dawuh  Sinuhun (Sinuhun Paku Buwono XIII atau PB XIII), meskipun dawuh sudah jelas (revitalisasi)," ungkapnya, Rabu.

Baca juga: Keluarga Keraton Solo Tiba di Loji Gandrung, Gibran Langsung Cium Tangan PB XIII

Meski revitalisasi disebut sudah mendapat lampu hijau dari PB XIII, tetapi Gibran menuturkan bahwa rencana itu belum bisa dilaksanakan dalam waktu dekat. Pasalnya, sejumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sudah terkunci untuk 2023.

"(Pihak keraton menerima) bisa. Sudah saya jelaskan tadi APBD sudah sudah diketok, APBN sudah dikunci, CSR sudah dikunci. Mekanisme anggaran kan seperti itu, tapi sekali lagi yang namanya orang mau bantu itu banyak," tuturnya.

Gibran menerangkan, revitalisasi Keraton Solo akan melibatkan sejumlah pihak, baik dari keraton maupun ahli.

"Melibatkan semua, semua kubu, semua kelurga besar, semua cagar budaya. (Akan terwakili) Ini nanti saya pengen prosesnya cepet-cepet saja, master plan, pembiayaannya bagaimana diatur, seperti Mangkunegaraan," bebernya.

Baca juga: Makan Siang Bareng PB XIII, Gibran Sebut Bakal Revitalisasi Keraton

Halaman:


Terkini Lainnya

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com