Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekonstruksi Pembunuhan dan Pembuangan Mayat Bayi di Solo, Tewas karena Dililit Kain Ibu Kandung

Kompas.com - 21/12/2022, 15:17 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Khairina

Tim Redaksi

 

SOLO, KOMPAS.com - Rekonstruksi kasus pembunuhan dan pembuangan mayat bayi di Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, digelar Kepolisian Resor Kota (Polresta) Solo.

Rekontruksi menghadirkan tersangka sekaligus ibu kandung bayi yang berinisial VJ, warga Nusukan, Kecamatan Banjarsari. Dia ditangkap tak jauh dari lokasi pembuangan bayii.

Sebelas agenda rekontruksi diperagakan oleh VJ dan sejumlah saksi yang diperankan peran pengganti di Markas Polresta (Mapolresta) Solo.

Baca juga: Ibu Kandung Pembuang Mayat Bayi di Solo Ditangkap Polisi

Dalam rekontruksi ini terungkap fakta baru bahwa tersangka sempat menyimpan jasad bayi yang baru dilahirkannya itu selama 3 hari di dalam kamar seusai melahirkan.

Sebelas agenda itu, diawali dengan saat kakak tersangka, AT, mengecek keadaan tersangka yang mengeluhkan sakit perutnya akan tetapi VJ menolak dilaksanakan pemeriksaan.

Setelahnya, AT berinisiatif memberikan bubur serta obat diare kepada tersangka hingga melakukan pengecekan namun obat dan makanan belum sempat dimakan tersangka.

Tak selang beberapa lama, tersangka mengaku merasa mulas pergi ke kamar mandi untuk BAB. Saat didalam kamar mandi, tersangka telah pendarahan jelang melahirkan.

Baca juga: Penemuan Mayat Bayi di Rumah Kosong Gegerkan Warga Solo

Menyadari itu, VJ langsung kembali ke kamarnya, dan melangsungkan persalinan seorang diri. Bayi berjenis kelamin perempuan itu lahir dengan sehat setelahnya menggunting tali pusar dengan gunting yang telah ia siapkan sebelumnya.

Kanit PPA Satreskrim Polresta Solo, Iptu Sri Heni Sofianti, mengatakan bayi baru lahir itu langsung menangis dan masih hidup sesuai dilahirkan.

Hal itu, membuat VJ panik dan langsung membekap dan melilitkan kain selimut hingga tiga lapis.

Setelah itu, bayi tersebut dimasukan kedalam tote bag warga kuning yang disimpan didalam kamarnya.

"Jenazah anaknya ini diletakkan pelaku di dekat pintu kamar dan pelaku membersihkan darah usai melahirkan," kata Heni Sofianti, Rabu (21/12/2022).

Pembuangan bayi tidak dilaksanakan langsung, selang tiga hari pelaku memerlukan waktu untuk memulihkan badannya setelah melahirkan.

"Tidak jauh dari rumah, pelaku mendapati rumah kosong yang merupakan rumah dari saudaranya. Setelah keadaan sepi, barulah dia membuang jasad bayinya," katanya.

Selama rekonstruksi sekitar dua jam itu, Pelaku dan saksi tidak mengelak saat dilaksanakan rekontruksi.

"Rekontruksi ini sebenarnya merupakan permintaan dari pihak JPU (Jaksa Penuntut Umum). Namun dari pihak kejaksaan tidak hadir langsung tapi hadir secara daring. Untuk pemilihan lokasi di Mapolresta sendiri untuk menjamin keamanan dari pelaku dan mencegah kegaduhan apabila kita lakukan di rumah dari tersangka," ungkapnya.

Saat ini VJ sudah ditahan di Rutan Klas IA Solo, monitoring terhadap psikologis dari pelaku juga masih dilaksanakan.

"Dia mengaku saat membekap itu dalam keadaan bingung, takut, jadi gelap mata," jelas Heni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sepasang Kekasih Gadaikan Motor Rental, Uangnya untuk Modal Usaha Jualan Kalender

Sepasang Kekasih Gadaikan Motor Rental, Uangnya untuk Modal Usaha Jualan Kalender

Regional
Mobil yang Terbakar hingga Merembet ke Rumah Warga di Banyumas Diduga Bawa BBM, Sopirnya Kabur

Mobil yang Terbakar hingga Merembet ke Rumah Warga di Banyumas Diduga Bawa BBM, Sopirnya Kabur

Regional
Permudah Koordinasi Bencana, Gubernur Sumbar Berkantor di Bukittinggi

Permudah Koordinasi Bencana, Gubernur Sumbar Berkantor di Bukittinggi

Regional
9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote

9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote

Regional
Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pembina Pramuka di Palembang

Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pembina Pramuka di Palembang

Regional
Aksi Nekat Pria di Konawe, Terobos Paspampres hingga Bikin Jokowi Nyaris Terjatuh

Aksi Nekat Pria di Konawe, Terobos Paspampres hingga Bikin Jokowi Nyaris Terjatuh

Regional
Banjir Bandang Lembah Anai, 'Excavator' Terguling, 4 Pemandian Hancur

Banjir Bandang Lembah Anai, "Excavator" Terguling, 4 Pemandian Hancur

Regional
Marah Divideokan dan Ancam Tembak, Pria di Riau Ditangkap Polisi

Marah Divideokan dan Ancam Tembak, Pria di Riau Ditangkap Polisi

Regional
Putusnya Jalan Padang-Pekanbaru Buat Penjual Kue Khas Tak Bisa Jualan

Putusnya Jalan Padang-Pekanbaru Buat Penjual Kue Khas Tak Bisa Jualan

Regional
Sebuah Mobil Terbakar di Jalan Raya Tambak Banyumas, Apinya Merembet ke Rumah Warga

Sebuah Mobil Terbakar di Jalan Raya Tambak Banyumas, Apinya Merembet ke Rumah Warga

Regional
Unggah Video 'Nyabu' dan Sebut Kebal Hukum, 'Bang Jago' di Lampung Dicari Polisi

Unggah Video "Nyabu" dan Sebut Kebal Hukum, "Bang Jago" di Lampung Dicari Polisi

Regional
Tetapkan Jatuh Tempo PBB-P2 pada 31 Oktober, Pemkot Pematangsiantar Ajak Masyarakat Bayar

Tetapkan Jatuh Tempo PBB-P2 pada 31 Oktober, Pemkot Pematangsiantar Ajak Masyarakat Bayar

Kilas Daerah
KPU Sikka: Syarat Paslon yang Maju Pilkada Lewat Jalur Parpol Minimal Ada 7 Kursi DPRD

KPU Sikka: Syarat Paslon yang Maju Pilkada Lewat Jalur Parpol Minimal Ada 7 Kursi DPRD

Regional
3 Alat Musik Kalimantan Barat, Salah Satunya Sape

3 Alat Musik Kalimantan Barat, Salah Satunya Sape

Regional
Serap Jagung Petani di Sumbawa Sesuai Ketentuan Harga, Bulog Siapkan 3 Gudang

Serap Jagung Petani di Sumbawa Sesuai Ketentuan Harga, Bulog Siapkan 3 Gudang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com