Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Dugaan Pencurian dan Penganiayaan di Keraton Solo, Polisi: Bakal Klarifikasi, Tidak Mau Menduga-duga

Kompas.com - 20/12/2022, 13:31 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Diduga terjadi pencurian dan penganiayaan di Keraton Solo, Jawa Tengah.

Kejadian pencurian berawal saat Abdi Dalem Keraton Solo Sri Atun (50), mengaku bertemu dengan sosok diduga pencuri pada Senin (19/12/2022).

Sedangkan kasus dugaan penganiayaan menimpa Kerabat Keraton Kasunanan Solo, KRA Christophorus Aditiyas Suryo Admojonegoro, Sabtu (17/12/2022).

Dugaan pencurian

Atun menjelaskan, saat di Ruangan Panti Rukmi, ada dua orang diduga pencuri, satu di antaranya, sempat mencekik leher dirinya dan mengancam akan membunuhnya.

Baca juga: Diduga Aniaya Kerabat, Putri Raja Keraton Solo Dilaporkan ke Polisi

Dari pengakuannya pula, ciri-ciri diduga pelaku memiliki model rambut dikucir, tidak pakai topeng, tapi pakai topi. Ia mengetahuinya setelah curiga dengan gerak-gerik terduga pelaku yang akan masuk ruangan.

Saat masuk ruangan itu, seseorang diduga pelaku yang langsung mencekik leher Atun dan mengancamnya.

Setelah kejadian itu, Atun kemudian syok hingga kesulitan untuk berdiri.

"Saya tidak tahu kisaran umurnya karena sudah terlanjur ngoplok (syok). Setelah itu saya tidak tahu ke mana larinya. Wajahnya masih ingat. Seumpama dia tertangkap saya siap jadi saksi di pengadilan," ucap Atun, Selasa (19/12/2022).

Dugaan penganiayaan

Sementara itu, Putri Pakoebuwono XII, Gusti Kanjeng Ratu Wandansari menjelaskan soal pelaporan dugaan tindak kekerasan penganiyaan yang menimpa Kerabat Keraton Solo, KRA Christophorus Aditiyas Suryo Admojonegoro.

Baca juga: Absen 2 Tahun, Solo City Jazz 2022 Digelar Gratis di Keraton Solo dan Pura Mangkunegaran

Menurut wanita yang akrab disapa Gusti Moeng itu KRA Christophorus menyalahi aturan yang ada di salah satu lokasi keraton yakni Paugeran.

Sekitar pukul 21.00 WIB, korban kemudian bertemu seorang putri dari Keraton Kasunanan Solo berinisial TRKD saat hendak menutup pintu besar Jolotundo dan keduanya sempat terlibat cek-cok, hingga berujung dugaan penganiayaan itu.

"Diduga ada penganiayaan ringan. Didorong, dan ditampar pipinya. Hal ini membuat korban mengalami luka sedikit lebam di pipi sebelah kiri," ucap Kuasa Hukum Pelapor Agung Susilo.

Korban yang tidak terima, langsung melakukan visum di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo, dan melaporkan ke Mapolresta Solo.

Keterangan polisi

Kasatreskrim Polresta Solo Kompol Djohan mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman dugaan kedua  kasus tersebut.

Akan tetapi, baru satu kasus yang dilaporkan oleh kepolisian, dengan bukti Surat Tanda Bukti Penerimaan Pengaduan nomor STBP/920/XII/2022/Reskrim, Christophorus Aditiyas Suryo Admojonegoro melaporkan Putri Keraton Kasunanan Solo berinisial GKR TRKD.

Dalam surat STBP itu dituliskan adanya dugaan penganiayaan ringan pada Sabtu (17/12/2022) pukul 21.06 WIBy

"Yang jelas kita lakukan klarifikasi dulu penyelidikan dulu. Semua laporan yang yang masuk kita tidak lagi lanjutin. Sesuai Yang dilaporkan seperti itu kita klarifikasi saksi-saksinya," kata Djohan Andika, Selasa (20/12/2022).

Sedangkan terkait dua kasus yang kejadian hampir berbarengan. Kasatreskrim Polresta Solo, pihaknya belum bisa menyimpulkan akan dugaan itu. Sebab, hingga kini baru satu kasus yang dilaporkan.

"Terkait dengan isu-isu yang ada. Belum bisa kita simpulkan. Nanti kalau sudah pemeriksaan baru nanti kita tau waktu peristiwanya. Jadi kita tidak mau menduga-duga," tutup Kasatreskrim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Regional
Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com