Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Euforia Final Piala Dunia, Warga Pamekasan Cat Rumah Warna Bendera Argentina hingga Konvoi Ribuan Pendukung di Ambon

Kompas.com - 19/12/2022, 10:56 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Stadion Lusail, AL Daayen Qatar menjadi saksi cerita bahagia Argentina meraih trofi Piala Dunia 2022.

Euforia kemenangan tim Lionel Messi rupanya juga dirasakan oleh sejumlah warga di Indonesia. Berikut kisah-kisah mereka:

Baca juga: Daftar Peraih Golden Ball Piala Dunia, Lionel Messi Terbaik

Cat rumah dengan bendera Argentina

Rumah pendukung timnas Argentina di Desa Tentenan Timur, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Fauzurrahman, dicat penuh dengan bendera Argentina karena yakin Lionel Messi akan membawa tim berjuluk tim Tango ini juara piala dunia Qatar 2022.KOMPAS.COM/TAUFIQURRAHMAN Rumah pendukung timnas Argentina di Desa Tentenan Timur, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Fauzurrahman, dicat penuh dengan bendera Argentina karena yakin Lionel Messi akan membawa tim berjuluk tim Tango ini juara piala dunia Qatar 2022.

Warga di Desa Tentenan Timur, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur mengganti cat rumahnya dengan warga bendera Argentina.

Pria bernama Fauzurrahman itu rela mengeluarkan jutaan rupiah.

Fauzur, sapaan akrab pria tersebut, juga menempelkan poster para pemain Argentina di bagian depan tempat tinggalnya.

Baca juga: Yakin Messi Bawa Argentina Juara Piala Dunia, Pria Ini Cat Rumahnya Bendera Argentina


Hal itu dilakukan lantaran Fauzur yakin Lionel Messi mampu membawa timnya menjadi juara Piala Dunia.

"Saya dicemooh oleh pendukung Timnas lain karena Argentina kalah lawan Arab Saudi. Tapi saya tak goyah, tetap yakin Argentina juara. Buktinya malam ini Messi akan membalas kekalahan lawan Perancis 2014 lalu," kata Fauzur, Minggu (18/12/2022).

Harapan Fauzur pun menjadi kenyataan setelah Argentina mengalahkan Perancis lewat adu penalti dengan skor 4-2.

Baca juga: Pendukung Argentina di Ambon Berpesta, Polisi: Silakan Pawai sampai Puas, Ini Hari Terakhir Piala Dunia

Konvoi pendukung Tim Tango

Ribuan pendukung timnas Argentina di kota Ambon menggar lawai di Jalan.Jemderal Sudirman usai timnas Argentina memastikan diri keluar sebagai juara Piala Dunia Qatar 2022, Senin dinihari (19/12/2022).KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY Ribuan pendukung timnas Argentina di kota Ambon menggar lawai di Jalan.Jemderal Sudirman usai timnas Argentina memastikan diri keluar sebagai juara Piala Dunia Qatar 2022, Senin dinihari (19/12/2022).

Ribuan pendukung Tim Tango tumpah ruah di jalanan Jenderal Sudirman dan Jalan Sultan Hasanuddin di Kota Ambon, Senin (19/12/2022) dini hari.

Pantauan Kompas.com, para pendukung mengenakan jersey timnas Argentina, syal serta bendera negara tersebut.

Sedangkan warga yang menonton dari rumah, berbondong-bondong keluar dan berdiri di jalanan untuk merayakan kemenangan Lionel Messi dan kawan-kawan.

Baca juga: Daftar Hadiah Piala Dunia 2022: Argentina Bawa Pulang Rp 655 Miliar

Sejumlah kembang api disulut sehingga suasana semakin meriah.

Kondisi ini menyebabkan kemacetan parah di jalur yang dilalui pendukung Argentina di Ambon.

"Ini pertandingan paling menegangkan dan sangat menguras emosi, saya sempat sangat tertekan tapi akhirnya berakhir bahagia, Vamos Argentina," kata salah satu pendukung Amir.

Wakapolresta Pulau Ambon AKBP Heri Budianto menegaskan, 500 personel TNI Polri diterjunkan untuk mengamankan situasi setelah laga final Piala Dunia.

"500 aparat gabungan dikerahkan saat ini," katanya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Taufiqurrahman, Rahmat Rahman Patty | Editor: Dheri Agriesta, Ardi Priyatno Utomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Regional
Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Regional
PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

Regional
Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Regional
Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Regional
Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Regional
Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan 'Driver' Ojek Rebutan Foto

Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan "Driver" Ojek Rebutan Foto

Regional
Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Regional
Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga 'Long March' Ikuti Jalan Santai

Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga "Long March" Ikuti Jalan Santai

Regional
Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Regional
Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Regional
Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Regional
Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com