Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Andika, Sampai Puncak Lobuche East di Himalaya, Jerih Payahnya Diklaim Seorang Warga Tangerang

Kompas.com - 19/12/2022, 10:54 WIB
Dian Ade Permana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Keberhasilan Andika Kusuma Wardhana (28) warga Salatiga mencapai puncak Lobuche East di Pegunungan Himalaya, ternyata diklaim oleh seorang warga Tangerang bernama Memet.

Ditemui Senin (19/12/2022), Andika mengatakan Kang Memet sebetulnya naik gunung tersebut bersama dirinya.

"Kami sebelumnya tidak kenal, tapi bertemu karena memilih agen yang sama untuk berangkat ke Lobuche," jelasnya di tempat workshop Konsep Living Furniture, Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga.

Baca juga: Viral, Twit Warga Tangerang Mengaku Sampai Puncak Himalaya, Ternyata Comot Foto Orang Lain

Andika mengungkapkan, dirinya berangkat dari Jakarta pada 17 September 2022. "Setelah istirahat sehari di Kathmandu Nepal, langsung mendaki pada 19 September 2022," ujarnya.

"Pendaki dari Indonesia ya saya sama Kang Memet itu. Kami ditemani porter juga, tapi setelah di desa terakhir, Lobuche Village, baru ada sherpa untuk membantu pendakian," kata Andika.

Dikatakan, pada hari kesembilan, Kang Memet mengalami Altitude Mountain Sickness (ALS) atau penyakit ketinggan. "Karena itu, dia dievakuasi dan tidak melanjutkan pendakian," terangnya.

Sementara Andika terus mendaki hingga mencapai puncak pada 29 September 2022, atau setelah 11 hari mendaki. "Saat di puncak Lobuche East yang memiliki ketinggian 6.119 mdpl, saya pakai jersey dan mengibarkan bendera merah putih," ungkapnya.

Setelah mencapai puncak Lobuche East, Andika mendapat sertifikat pendakian yang dikeluarkan oleh Nepal Mountaineering Association.

"Pendakian dari Nepal yang sampai puncak, pasti dapat sertifikat tersebut. Itu juga sudah dijelaskan oleh agen pendakian. Itu lembaga independen yang mengapresiasi pendaki yang sampai puncak," ujarnya.

Baca juga: Marak Pendaki Ilegal di Carstensz Pyramid Papua, Ini Kata Pemandu

Menurut Andika, dirinya naik gunung bukan untuk pamer atau ingin viral. "Naik gunung ya hobi, tapi kalau sampai ada yang mengeklaim seperti itu, saya hanya ingin diklarifikasi. Apalagi ini kan taruhannya juga nyawa," tegasnya.

"Kesuksesan pendakian itu kan saat kita menikmati proses perjalanan. Kalau sampai foto itu disalahgunakan, kan saya juga yang dirugikan, karena saya yang sampai puncak, tapi orang lain yang mengeklaim," kata Andika.

Sebelumnya, beredar twit netizen yang menyatakan seorang warga Majalaya bernama Memet Isa Bahrudin mencomot foto keponakannya saat mendaki di Lobuche East, Himalaya.

Baca juga: Setelah Gempa Guncang Sukabumi, Pendaki Dilarang Bermalam di Gunung Galunggung

Akun bernama @igoen_anindya itu merasa geram karena foto keponakannya, Andika, dicomot oleh Memet tersebut.

"Aku enggak akan bereaksi jika Memet tidak comot tanpa izin foto ponakanku," ujarnya.

"Karena aku respect dengan semua pendaki gunung yang berniat mengharumkan nama bangsa, berhasil atau tidak," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com