PADANG, KOMPAS.com-Polisi sudah memeriksa 11 saksi terkait meledaknya tambang batu bara milik PT Nusa Alam Lestari (NAL) di Kecamatan Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat, Jumat (9/12/2022).
Semua saksi berasal dari pihak perusahaan dan termasuk tiga orang pekerja yang selamat.
"Sampai saat ini sudah ada 11 orang saksi yang diperiksa. Semuanya dari pihak perusahaan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sumatera Barat Kombes Dwi Sulistyawan kepada wartawan, Kamis (15/12/2022) di Padang.
Baca juga: Maraknya Tambang Batu Bara Ilegal di Kaltim, Kebun Pun Ditambang Tanpa Sepengetahuan Pemilik
Dwi menjelaskan, perwakilan perusahaan belum diperiksa pimpinan PT NAL seperti direktur dan lainnya.
"Jabatan tertinggi yang baru diperiksa itu baru Kepala Teknik Tambangnya," jelas Dwi.
Dwi juga menyebutkan pihaknya belum menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) karena tambangnya runtuh akibat meledak.
Saat ini, kata Dwi, pihaknya masih menunggu perbaikan tambang yang runtuh untuk bisa menggelar olah TKP.
Dari dugaan awal, menurut Dwi, penyebab meledak tambang karena tingginya gas metana di dalam lubang.
"Tingginya gas metana itu kemudian bertemu dengan percikan api yang diduga dari alat pemecah batu bara sehingga terjadi ledakan," kata Dwi.