Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maraknya Tambang Batu Bara Ilegal di Kaltim, Kebun Pun Ditambang Tanpa Sepengetahuan Pemilik

Kompas.com - 12/12/2022, 11:45 WIB
Zakarias Demon Daton,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Ketika hari jelang siang, Debi (22) bersama tiga anggota keluarga beranjak menuju kebun milik neneknya, Hamidah, menggunakan sepeda motor dari Desa Lotaq, Kecamatan Muara Lawa, Kutai Barat, Kaltim, Jumat (9/12/2022).

Mereka melintasi jalan tanah dan berlubang, menyusuri hutan sekitar tiga kilometer baru tiba di kebun itu.

Letaknya berada di perbatasan Desa Lotaq dan Desa Dingin.

Dua kampung ini disebut menjamur tambang batu bara koridoran di wilayah hukum Kutai Barat.

Namun, saat tiba di lokasi, ternyata dua eksavator sedang bekerja, menggaruk kebun itu untuk penambangan batu bara ilegal. Kegiatan itu tanpa sepengetahuan keluarga Debi.

Baca juga: Resmikan Posko Pengamanan IKN, Kapolda Kaltim: Jamin Rasa Aman Selama Pembangunan

Debi merekam peristiwa itu menggunakan ponsel miliknya.

Video berdurasi 39 detik itu diterima Kompas.com, Minggu (11/12/2022).

Dari video terlihat hasil garukan eksavator menjadikan lahan itu gundul, sementara di sekelilingnya masih terlihat pepohonan.

Debi bilang saat itu mereka bertahan hingga tiga jam di lokasi. Meminta agar operator alat berat itu berhenti mengeruk.

“Tapi mereka (operator) bilang hanya kerja, disuruh aja,” ungkap Debi, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (11/12/2022).

Tak berhasil, setelah dari lokasi mereka melapor ke petinggi adat kampung. Berharap bisa diselesaikan secara kekeluargaan, sebelum dibawa ke polisi.

“Tapi, sampai saat ini, belum ada hasil dari petinggi kampung,” kata Debi.

Debi bilang lahan itu digarap neneknya sejak 1986. Pernah ditanami padi.

Di atas lahan itu juga ada tanaman lain seperti rotan dan aren, semua dibabat habis oleh penambang ilegal.

Menurut Debi, lahan itu tidak pernah ada konflik sedari awal digarap.

Tapi, belakangan menjadi konflik karena klaim kepemilikan sejak maraknya penambangan batu bara ilegal masuk ke wilayah itu.

“Karena ada kandungan batu bara di dalamnya,” tutur dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com