Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsolidasi ke Akar Rumput, Abdul Kadir Karding: PKB ya NU, NU ya PKB

Kompas.com - 21/11/2022, 14:39 WIB
Bayu Apriliano,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Anggota DPR RI dari Fraksi PKB, Abdul Kadir Karding melakukan konsolidasi ke sejumlah pengurus PKB dan NU di Kabupaten Purworejo.

Konsolidasi ke daerah ini dilakukan Karding untuk memanaskan mesin partai menjelang kontestasi politik pada 2024 mendatang. Selain melakukan konsolidasi, politisi PKB ini juga memiliki sejumlah agenda seperti berkunjung ke sejumlah tokoh NU di Purworejo.

Karding mengatakan, ada dua agenda di Purworejo kali ini, yang pertama menghadiri pelatihan pembuatan pakan hijau dan pengelolaan limbah, seperti Kompos dan sebagainya dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional).

Baca juga: PKB Akan Bentuk Komposisi Baru bila Prabowo Duet dengan Ganjar

Setelah itu dirinya melakukan konsolidasi ke beberapa pengurus PKB dan NU di Purworejo hingga tingkat kecamatan.

"Selesai acara saya konsolidasi juga, ke PAC (PKB), MWC (NU), dan Banom-banom NU. Hasilnya ya memotivasi, sudah dekat pemilu, harus mulai, mesinnya mulai dipanaskan, supaya teman-teman NU di sini bangkit, menyemangati," kata Karding saat ditemui usai menghadiri acara pelatihan dari BRIN, di komplek Pondok Pesantren Al Faham, Baledono, Purworejo. Senin (21/11/2022).

Dalam kesempatan itu, mantan Sekjen DPP PKB ini juga menanggapi kabar renggangnya PKB dan NU belakangan ini. Kabar tersebut mencuat setelah Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf mengeluarkan pernyataan bahwa NU harus mengambil jarak dengan semua partai politik, termasuk PKB.

Hal itu, memurut Karding sulit untuk dilakukan. Karding menilai bahwa fakta di lapangan PKB sulit dipisahkan dengan NU, termasuk juga di Purworejo.

"Di bawah itu, PKB ya NU, NU ya PKB, iya jadi agak susah. (Fakta di bawah) campur aduk kan, ada Ansor, Banser, ada MWC, ada Ranting, ada PAC, campur aduk itu, kan susah, gimana cara misahinnya, sudah mengakar," kata Karding.

Pihaknya menilai, pernyataan Gus Yahya tersebut hanya untuk menjaga NU agar tetap proporsional sebagai organisasi masyarakat.

"Ini sebenarnya Ketua PBNU ini ingin membuat proporsional saja, artinya kalau sudah di NU ya sudah di partainya jangan dobel-dobel, mungkin begitu, ini tafsir saya lho ya, takutnya salah. Jangan campur adukkan tapi tujuannya sama, mungkin begitu," jelasnya.

Meski begitu, menurut Karding tujuan PKB dan NU hingga saat ini tetap sama, yakni menjaga ahlussunah wal jamaah.

"Tapi semangat yang disampaikan Gus Yahya juga semangat pada proporsionalitas saja, supaya tenaga yang banyak ini dibagi di dua tempat, atau tiga tempat, tapi tujuan perjuangannya sama, untuk menjaga ahlussunah wal jamaah," pungkasnya.

Baca juga: Gerindra-PKB Belum Deklarasikan Capres, Cak Imin: Sama-sama Ngotot

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buruh Pelabuhan di Banjarmasin Ditemukan Tewas Membusuk, Ketahuan Saat Rekannya Mau Bayar Utang

Buruh Pelabuhan di Banjarmasin Ditemukan Tewas Membusuk, Ketahuan Saat Rekannya Mau Bayar Utang

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Mengamuk karena Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Mengamuk karena Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com