Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Khawatir Adanya Gesekan, Pengacara Keluarga Iwan Boedi Mengaku Temui Pomdam IV Diponegoro

Kompas.com - 15/11/2022, 15:47 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Perwakilan keluarga Iwan Boedi mengaku sudah bertemu dengan Pomdam IV/Diponegoro Jawa Tengah (Jateng) terkait kasus pembunuhan Iwan Boedi Prasetijo.

Pengacara keluarga Iwan Boedi, Yunantyo Adi Setyawan mengatakan, pihaknya sudah melakukan pertemuan untuk melakukan koordinasi dengan Pomdam IV.

"Hari Selasa pekan lalu saya dan tim kecil kordinasi dengan Pomdam IV," jelasnya di kawasan Pantai Marina Semarang, Selasa (15/11/2022).

Baca juga: Kantor Staf Presiden Bentuk Tim Penggali Informasi Kasus Pembunuhan Iwan Boedi

Dalam pertemuan tersebut, Yunantyo dan tim langsung dipertemukan dengan Kolonel Rinoso Budi dan Letkol Khoirun untuk melakukan koordinasi.

"Dalam pertemuan itu Pomdam berkomitmen akan mendukung pengusutan kasus Iwan Boedi," ujarnya.

Selain itu, Pomdam akan berkomitmen untuk terbuka dan turut serta mencari pelaku pembunuhan Iwan Boedi yang statusnya sebagai saksi kasus korupsi.

"Pomdam akan terbuka dan akan membantu mencari pelaku karena nama TNI dipertaruhkan," imbuhnya.

Dalam pertemuan tersebut, Pomdam juga menyampaikan jika polisi boleh memeriksa anggota TNI jika ditemukan terlibat dalam kasus pembunuhan Iwan Boedi.

"Apabila polisi periksa anggota juga sudah dipersilakan," ujarnya.

Baca juga: Keluarga Yakin Pembunuh Iwan Boedi Tak Hanya Satu Orang, tapi Ada Pemberi Perintah

Untuk itu, lanjutnya, adanya kekhawatiran gesekan antara anggota TNI dan polisi terkait penyelidikan kasus pembunuhan Iwan Boedi sudah mulai teratasi.

"Artinya sudah ada kesepakatan bersama dengan komunikasi yang baik," imbuhnya.

Yunantyo menambahkan, hasil koordinasi dengan Polrestabes Semarang, penyelidikan sudah mengarah ke pelaku.

"Perkembangan baru dari koordinasi kami dengan Polrestabes Semarang tampaknya sudah menguat pada mengarah ke pelaku," jelasnya.

Kemungkinan, lanjutnya, alat bukti yang diperlukan polisi dalam kasus pembunuhan Iwan Boedi sudah menguat. Sehingga, sudah mengarah ke pelaku.

"Namun secara substansi lebih baik Polrestabes Semarang yang menyampaikan," ujarnya.

Dia berharap, tidak sampai tiga bulan setelah meninggalnya korban kasus yang menghilangkan nyawa Iwan Boedi yang merupakan saksi kasus korupsi itu segera terungkap.

"Intinya mudah-mudahan belum ada tiga bulan sudah bisa terungkap," ujarnya.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Pomdam IV Diponegoro dan polisi sempat merilis kasus Iwan Boedi dengan hasil yang berbeda.

Pengungkapan kasus yang berbeda itu disebabkan salah satu saksi memberikan keterangan berbeda kepada Pomdam IV Diponegoro dan Polrestabes Semarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com