Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Minta Warga Tidak Menyebar Video dan Foto Bentrok di Maluku Tenggara

Kompas.com - 12/11/2022, 19:32 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Khairina

Tim Redaksi

 

AMBON,KOMPAS.com-Kepolisian Daerah (Polda) Maluku mengimbau warga di wilayah itu  untuk tidak menyebar foto dan video bentrok warga yang terjadi di kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara.

Imbauan itu disampaikan menyusul beredarnya sejumlah video dan foto bentrokan warga desa Elat dan Bombai di berbagai media sosial usai kedua desa terlibat bentrok, Sabtu (12/11/2022).

"Kami meminta kepada masyarakat Maluku agar tidak memposting gambar-gambar dan video situasi bentrokan," pinta Kepala Bidang Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat kepada Kompas.com, Sabtu malam.

Baca juga: Warga Desa yang Terlibat Bentrok di Maluku Tenggara Diminta Menahan Diri

Roem meminta agar foto dan video situasi bentrok dua desa di Maluku Tenggara itu  tidak disebarluaskan karena hal tersebut hanya akan membuat suasana semakin memanas dan tidak kondusif.

"Karena menyebarkan dan memviralkan itu (video dan foto) hanya akan situasi akan semakin panas dan membuat warga terprovokasi," katanya.

Demi kebaikan bersama, ia pun meminta warga yang telah memposting foto dan video bentrok dua desa tersebut di media sosial agar segera menghapusnya.

Baca juga: Warga 2 Desa di Maluku Tenggara Bentrok, 2 Polisi Terluka Terkena Panah

Roem lantas mengajak seluruh masyarakat Maluku khususnya Maluku Tenggara agar dapat memberikan dukungan moral kepada kedua desa yang terlibat bentrok agar suasana lebih tenang.

"Mari sama-sama kita memberikan dukungan kepada warga kedua desa agar tetap tenang. Kepada seluruh masyarakat Maluku mari kita berikan semangat agar kedua desa bisa kembali hidup rukun," ungkapnya.

Selain itu, dia juga meminta kesadaran dari kedua warga desa yang bertikai agar dapat menahan diri dan tidak mudah terprovokasi.

Saat ini, tambah Roem, aparat kepolisian sudah dikerahkan kedua desa untuk mencegah bentrok kembali terjadi.

Meski begitu mantan Kapolres Maluku Tenggara ini menilai sebanyak apapun aparat yang dikerahkan ke wilayah itu namun apabila tidak ada kesadaran dari warga maka tidak bentrok akan tetap terjadi.

"Sebanyak apapun aparat di sana kalau warganya tidak sadar maka potensi bentrok akan tetap terjadi, jadi kita minta warga kedua pihak mari menahan diri dan jangan lagi terprovokasi," ungkapnya.

Dari informasi yang diterima Kompas.com hingga malam ini ketegangan masih terjadi antara kedua desa. Sejauh ini sudah ada lima satuan setingkat pelaton ganungan TNI dan Polri yang sudah berada di lokasi bentrokan.

Sebelumnya bentrok kedua warga desa ini menyebabkan sejumlah warga dari kedua desa terluka.

Bentok juga menyebabkan sejumlah rumah warga dan dua bangunam sekolah ikut dibakar.

Untuk mencegah bentrok semakin meluas, sebanyak dua satuan setingkat pelaton (SST) dari Polres Maluku Tenggara telah dikerahkan ke lokasi bentrok. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com