Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani di Lombok Timur Tewas Tersambar Petir, Diduga akibat HP yang Dibawa

Kompas.com - 10/11/2022, 14:58 WIB
Idham Khalid,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LOMBOK TIMUR, KOMPAS.com - U (42), seorang petani di Desa Wanasaba Lauk, Kecamatan Wanasaba, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), tewas tersambar petir saat bekerja di sawah pada Selasa (8/11/2022).

Kasi Humas Polres Lombok Timur Iptu Nikolas Ousman mengungkapkan, kejadian tersebut bermula saat korban berada di sawah untuk mengawasi para pekerja.

"Korban ke sawah tersebut dalam rangka mengawasi para pekerja (buruh tani) yang sedang bekerja menanam bibit padi di sawah karena korban bekerja sebagai pesuruh dari pemilik sawah tersebut," kata Ousman melalui sambungan telepon, Kamis (10/11/2022).

Baca juga: Sopir Pikap di Lombok Tengah Ditemukan Meninggal di Dalam Mobil

Ousman menjelaskan, sekitar pukul 13.30 Wita, korban  membentangkan tali sipat di tengah sawah sebagai pembatas dari lahan sawah yang akan ditanami padi. Saat itu, kondisi cuaca dalam keadaan gerimis. 

"Pada saat itulah datang petir dan menyambar korban. Pekerja yang melihat korban tersungkur tidak sadarkan diri langsung membawa korban ke puskesmas. Saat korban tiba di Puskesmas Wanasaba, korban dinyatakan meninggal dunia," kata Ousman.

Baca juga: 25 KK Terdampak Banjir di Lombok Barat

Ousman menduga, korban tersambar petir akibat handphone yang dibawanya. Handphone itu ditaruh dalam tas selempang.

"Korban tersambar diperkirakan karena menggunakan tas selempang yang dikenakan di bagian dada korban, dan di dalam tas selempang tersebut terdapat satu buah handphone dan sejumlah uang sehingga sambaran petir tersebut mengarah ke arah dada korban," kata Ousman.

Atas kejadian tersebut, korban mengalami luka bakar di bagian dada. Selain itu, handphone dan tas selempang milik korban rusak.

Korban tidak dilakukan otopsi karena keluarga menolak dan menganggap hal itu sebagai musibah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com