Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumbang Pengangguran Tertinggi, Disdikbud Banten Bakal Batasi Siswa Jurusan SMK

Kompas.com - 09/11/2022, 21:50 WIB
Rasyid Ridho,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Banten, Tabrani angkat bicara soal lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi penyumbang pengangguran tertinggi di tanah para jawara.

Dikatakan Tabrani, saat ini pihaknya akan melakukan kajian untuk mengetahui jurusan apa saja yang sudah tidak banyak dilirik oleh dunia kerja dan industri.

"Arahan Pak Gubernur bahwa Dindik melakukan kajian jurusan-jurusan yang memang sudah jenuh terhadap penerimaan tenaga kerja, itu (kajian) sedang kita lakukan. sehingga nanti akan menjadi bahan laporan ke gubernur, kira- kira jurusan apa saja," kata Tabrani ditemui Kompas.com di Gedung DPRD Banten, Rabu (9/11/2022).

Baca juga: Banyak Lulusan SMK Menganggur, DPRD Banten Minta Jurusan SMK Disesuaikan Kebutuhan Dunia Kerja

Nantinya, kata Tabrani, hasil kajian itu akan memberikan kebijakan dengan membatasi jumlah siswa di jurusan yang sudah berkurang peminatnya pada pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

"Ke depan jurusan itu kita akan batasi penerimaan siswa baru dan beralih pada jurusan jurusan yang implementatif untuk laku di pasar kerja," ujar Tabrani.

Menurut Tabrani, beberapa jurusan di SMK seperti teknik mesin, teknik industri, teknik kimia, analisis kimia sangat diminati oleh pasar kerja di Provinsi Banten.

Terutama SMK di wilayah Kota Cilegon yang memiliki perusahan kimia sangat ditunggu lulusannya karena peran aktif sekolah melakukan link and match atau pemadanan kurikulum dengan dunia industri dan kerja.

"Contohnya di SMKN di Cilegon itu, anak-anaknya belum keluar (lulus) sudah di booking oleh industri untuk menjadi tenaga kerjanya," ungkap Tabrani.

Baca juga: BPS: Kabupaten Serang Sumbang Pengangguran Tertinggi di Banten

Namun, ada beberapa jurusan yang belum diterima banyak di dunia kerja seperti jurusan keperawatan dan manajemen perkantoran.

Untuk jurusan keperawatan, lanjut Tabrani, jika sudah lulus tidak bisa langsung bekerja sebagai perawat atau menganggur. Sebab, syarat menjadi perawat saat ini minimal pendidikan harus D3 atau S1 keperawatan.

Sedangkan jurusan manajemen perkantoran, kata Tabrani, persaingan sangat ketat dan jika diwilayah Banten Selatan tidak cocok. Meskipun, diwilayah Tangerang Raya jurusan tersebut masih dibutuhkan.

"Wilayah selatan jurusan manajemen perkantoran tidak relevan. Tapi, kalau model di Kota Tangsel, Kabupaten Tangerang kan disana banyak usaha jasa, perkantoran jadi masih sangat diperlukan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com