SEMARANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang mengeklaim semua rumah sakit di Kota Lumpia bisa menangani penyakit leptospirosis.
Seperti diketahui, sampai saat ini sudah 6 warga Kota Semarang meninggal dunia karena disebabkan penyakit leptospirosis beberapa waktu lalu.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) DKK Semarang, Nur Dian Rakhmawati mengatakan, seluruh rumah sakit di Kota Semarang mampu menangani penyakit leptospirosis.
Baca juga: 374 Kasus Leptospirosis Terdeteksi di Jateng, 54 Meninggal
"Bisa, seluruh rumah sakit di Kota Semarang mampu," jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (26/10/2022).
Dia menjelaskan, sampai saat ini sudah ada 22 kasus leptospirosis di Kota Semarang. Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan bakteri leptospira interrogans.
"Bisa disebarkan melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi seperti tikus, anjing, dan babi," ujarnya.
Untuk itu, dia meminta agar warga Kota Semarang melindungi luka sekecil apapun. Menurutnya, bakteri leptospira bisa terkontaminasi melalui luka tersebut.
"Selain itu warga juga harus menjaga kebersihan," paparnya.
Ketika beraktifitas, dia meminta kepada warga agar menggunakan pelindung seperti alas kaki dan alas tangan. Selain itu makanan yang akan dikonsumsi juga ditaruh di tempat yang aman.
"Simpan makanan dan minuman dengan baik dan lindungi luka dengan penutup luka," imbuhnya.
Berdasarkan identifikasi sebelumnya, orang yang terkena bakteri leptospira biasanya mempunyai gejala seperti sakit kepala, nyeri otot betis, muntah, diare, ruam, mata memerah.
"Biasanya, area putih mata juga menguning," paparnya.
Baca juga: Cegah Leptospirosis, Warga Diminta Lakukan Ini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.