Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa M 5,1 Guncang Teluk Tomini, Warga Kota Gorontalo: Kami Kaget

Kompas.com - 17/10/2022, 23:56 WIB
Rosyid A Azhar ,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com –  Warga Gorontalo dikagetkan dengan gempa bumi yang tiba-tiba menguncang wilayah Kota Gorontalo, Senin (17/10/2022) pukul 21.12 Wita. Gempa mengguncang saat warga sedang bersiap istirahat. 

"Sedang enak-enak bersiap istirahat. Kami kaget ada guncangan, terasa sekali, apalagi suasana malam sudah hening," kata Nani warga Kota Gorontalo.

Ia mengaku berusaha untuk tenang. Selain itu, dia juga tidak membangunkan anggota keluarga yang lebih dulu istirahat sambil tetap waspada menunggu jika ada guncangan susulan. Namun setelah beberapa waktu dinanti tidak ada tanda-tanda gempa susulan.

Baca juga: 2 Gempa Beruntun Guncang Seram Bagian Timur, Warga Panik Berhamburan

Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) merilis gempa ini terjadi di pantai selatan Bolaang Mongondow Selatan. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,1.

“Episenter gempa terletak pada koordinat 0,04 derajat  Lintang Utara dan 123,49 derajat  Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 66 Km barat daya Bolaang Uki, Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara pada kedalaman 133 km,” kata Daryono, Plt Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG dalam siaran persnya.

Daryono menjelaskan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng laut Sulawesi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Kabupaten Gorontalo dengan skala intensitas II-III MMI. Lalu daerah Kota Gorontalo, Gorontalo Utara, dan Taliabu dengan skala intensitas II MMI. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

“Hingga pukul 21.40 Wita, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock),” ujar Daryono.

Ia meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diminta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh guncangan gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Regional
Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia 'Manusia Silver'

Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia "Manusia Silver"

Regional
Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Regional
Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Rumah Kontrakan Mataram NTB

Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Rumah Kontrakan Mataram NTB

Regional
Polisi Cari Pelaku dan Penyebar Video Adegan Oral Seks di Tempat Wisata Air Panas di Maluku Tengah

Polisi Cari Pelaku dan Penyebar Video Adegan Oral Seks di Tempat Wisata Air Panas di Maluku Tengah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com