Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyerangan di Fakultas Pertanian USK Banda Aceh, Dipicu Status Media Sosial

Kompas.com - 14/10/2022, 17:35 WIB
Raja Umar,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Insiden pengrusakan yang terjadi di Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh terjadi secara tiba-tiba pada Rabu (12/10/2022) malam.

Kejadian ini terjadi saat beberapa pengus BEM sedang duduk dan melakukan diskusi di ruang sekretariat BEM. Belakangan diketahui, pengrusakan Fakultas Pertanian tersebut dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Teknis.

"Sebelum penyerangan, kami ada di dalam sekret delapan orang sedang diskusi, tiba tiba kami lihat datang massa ada 100 orang lebih langsung menyerang, " kata Sadri Fauzi, Ketua BEM Pertanian USK saat dikonfirmasi kompas.com melalui telepon, Jum'at (14/10/2022).

Menurut Sadri, seratusan massa melakukan penyerangan di Fakultas Pertanian dengan membawa kayu, batu, dan benda tajam merusak sejumlah fasilitas gedung serta sejumlah kendaraan milik mahasiswa pertanian yang terparkir di lokasi.

Baca juga: Kronologi Tawuran Mahasiswa Fakultas Pertanian dan Teknik USK Banda Aceh

"Mereka merusak fasilitas gedung di Pertanian, termasuk empat sepeda motor mahasiswa pertanian dirusak, " katanya.

Akibat insiden penyerangan itu, sebut Sadri, tiga orang mahasiswa pertanian yang berada di sekretariat BEM Pertanian juga mengalami luka karena menjadi sasaran amukan massa.

"Tiga mahasiswa pertanian mengalami luka, mereka ikut diserang saat menyelamatkan kendaraan sepeda motor dirusak," sebutnya.

Dipicu status media sosial

Insiden penyerangan Fakultas Pertanian yang dilakukan mahasiswa teknik itu menurut Sadri terjadi karena dipicu dari masalah terkait status di media sosial yang dibuat oleh salah satu mahasiswa pertanian sekitar satu bulan lalu.

Terkait status media sosial tersebut, kemudian menimbulkan reaksi dari BEM Fakultas Teknik. Sadri mengatakan bahwa yang bersangkutan telah meminta maaf kepada pihak BEM teknik.

"Masalahnya karena status yang dituliskan oleh salah satu mahasiswa pertanian sebulan lalu,  namun itu sudah ada permintaan maaf. Saya selaku ketua BEM mendampingi. Saat itu, tiga orang kami (dari Fakultas Pertanian) datang ke Teknik untuk klarifikasi dan meminta maaf," kata Sadri.

"Tapi kami langsung tiba tiba disiram oleh mahasiswa teknik yang mengerumuni kami bertiga, sehingga tindakan itu kami dan kawan kawan BEM tidak terima " sambungnya.

Pun demikian Sadri tak merinci secara detail caption status yang dibuat oleh mahasiswa pertanian yang dianggap menyinggung mahasiswa fakultas teknik.

Baca juga: Cerita Emak-Emak Terjebak di Antara Tawuran Remaja di Ciputat, Lalu Kena Bacokan

"Sebelum penyerangan ke kampus Pertanian, mahasiswa pertanian memang mendatangi ke teknik untuk mempertanyakan terkait penyiraman rekan mereka dengan menggunakan air comberan bercampur oli, tapi kami datang baik baik tidak melakukan keributan," sebutnya.

Terkait insiden tersebut, mahasiswa pertanian telah melaporkan ke Polisi untuk mengusut pelaku penyerangan terhadap mahasiswa pertanian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Viral, Bupati Pemalang Touring Pakai Pelat Palsu, Mansur: Keteledoran Tim

Viral, Bupati Pemalang Touring Pakai Pelat Palsu, Mansur: Keteledoran Tim

Regional
Polisi Tangkap Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet Sekolah

Polisi Tangkap Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet Sekolah

Regional
Gaji Guru PPPK di Semarang Masih Belum Cair, Wali Kota: Sabtu Cair

Gaji Guru PPPK di Semarang Masih Belum Cair, Wali Kota: Sabtu Cair

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com