Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakili NTB di Ajang Shell Eco Marathon, Ini Spesifikasi Mobil Listrik UTS Sumbawa

Kompas.com - 13/10/2022, 16:04 WIB
Idham Khalid,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com-  Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), Nusa Tenggara Barat menjadi salah satu perwakilan Indonesia dalam ajang kendaraan hemat energi Shell Eco Marathon yang diselenggarakan di Sirkuit Mandalika.

Dosen Teknik Elektro UTS yang juga Ketua Tim Elektro Mobility UTS Ahmad Jaya mengungkapkan bahwa dirinya bersama tim sangat bangga bisa mengikuti kompetisi internasional dalam pembuatan mobil ramah energi.

"Ini yang menjadi pertama ikut kompetisi internasional, dan kebetulan ada di provinsi NTB menjadi tuan rumah. Kami diberikan kesempatan untuk berpartisipasi," kata  Jaya di Sirkuit Mandalika, Kamis (13/10/2022)

Baca juga: Joki Cilik di Bima Jatuh dari Punggung Kuda Milik Gubernur NTB Saat Pacuan

Ahmad menuturkan spesifikasi mobil listrik yang akan diikutsertakan dalam kompetisi Shell Eco Marathon.

"Kita coba kemarin jarak tempuh sudah 100 kilometer, dengan kecepatan  40 kilometer per jam dan lama pengecasan selama 7 jam," kata Jaya.

Adapun perkiraan biaya untuk mengoperasikan mobil tersebut berkisar Rp 5.000.

"Kalau dikalkulasikan jarak tempuh seratus meter dapat menghabiskan biaya Rp 5.700 kan kalau menggunakan bensin itu seratus kilo bisa sampai Rp 100.000," ungkap Jaya.

Baca juga: Viral, Video Peserta Panjat Pinang Tewas Terjatuh di Lombok Barat, Terjadi Saat Memanjat untuk Ketiga Kalinya

Adapun baterai memakai model Lithium 3,9 KW, dengan dinamo 1,2 KW.

Kendati demikian, diakui Jaya bahwa ada beberapa tantangan untuk mengembangkan listrik, terutama soal ketersediaan baterai yang masih minim dikembangkan di Indonesia.

"Tantangan sendiri selau besar terutama di baterai, karena di Indonesia sendiri tidak terlau banyak, bisa di bilang belum ada produksi, dan kesusahan kami harus mendatangkan dari luar (Jakarta)," kata Jaya.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Komplotan di Palembang Jual 50.000 Nomor WhasApp ke China dan Pakai Buat Judi Online

Komplotan di Palembang Jual 50.000 Nomor WhasApp ke China dan Pakai Buat Judi Online

Regional
Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Regional
Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Regional
PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

Regional
Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Regional
Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Regional
Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Regional
Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan 'Driver' Ojek Rebutan Foto

Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan "Driver" Ojek Rebutan Foto

Regional
Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Regional
Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga 'Long March' Ikuti Jalan Santai

Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga "Long March" Ikuti Jalan Santai

Regional
Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Regional
Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Regional
Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com