Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota TNI yang Diperiksa Terkait Pembunuhan Iwan Boedi Disebut Dekat dengan Wali Kota Semarang Periode 2005-2010

Kompas.com - 13/10/2022, 15:35 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Danpomdam IV/Diponegoro Kolonel Rinoso Budi membenarkan jika anggota TNI berinisial AG dan HR dekat dengan Wali Kota Semarang periode 2005-2010, Sukawi Sutarip.

Seperti diketahui, AG dan HR diperiksa karena diduga terlibat pembunuhan PNS Bapenda Kota Semarang Iwan Boedi, yang merupakan saksi kasus korupsi hibah tanah tahun 2010.

"Dua orang ini memang dekat. Apalagi saudara AG ini istrinya berinisial NR adalah keponakan Pak Sukawi," jelasnya di Markas Pomdam IV/Diponegoro, Kamis (13/10/2022).

Baca juga: Bukan 3, Ada 2 Anggota TNI Salah Satunya Berpangkat Perwira yang Diperiksa Terkait Pembunuhan Saksi Kasus Korupsi Iwan Boedi

Namun, dari hasil Pomdam IV/Diponegoro dugaan keterlibatan dua anggota TNI itu tak kuat. Hasil penyelidikan Pomdam, yang terekam CCTV merupakan pegawai Binus School yang sedang berangkat kerja.

"Setelah dicek ternyata saudara Dwi Evadianto, pegawai Binus School," ujarnya.

Untuk itu, pihaknya belum bisa memastikan apakah pembunuhan itu berkaitan dengan kasus korupsi yang terjadi tahun 2010 itu atau tidak.

"Jadi kita belum bisa memastikan," katanya.

Dia menambahkan, dugaan keterlibatan dua anggota TNI itu bermula dari adanya rekaman CCTV yang memperlihatkan AG melintas ke Kawasan Marina sebelum Iwan Boedi.

"Tersangka yang diduga anggota TNI itu melintas pukul 07.22 WIB. Sementara korban melintas pukul 07.24 WIB," ungkapnya.

Rinoso tak memungkiri jika pemeriksaan Polrestabes Semarang dan Pomdam ada yang berbeda. Saat diperiksa polisi, saksi berinisial AG mengaku melihat seseorang yang diduga anggota TNI di lokasi kejadian.

"Namun saat diperiksa Pomdam AG Portal mengaku tidak mengenal dua anggota TNI yang dimaksud," paparnya.

Sampai saat ini, Pomdam IV/Diponegoro sudah memeriksa 26 saksi. Rinoso menegaskan pihaknya akan profesional mengungkap kasus tersebut.

"Dua saksi yang terperiksa dari anggota TNI berpangkat perwira dan bintara," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com