Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2.521 Warga di Kabupaten Pohuwato Terdampak Banjir Bandang

Kompas.com - 10/10/2022, 18:20 WIB
Rosyid A Azhar ,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Sebanyak 778 kepala keluarga atau 2.521 warga di Kecamatan Taluditi, Kabupaten Pohuwato terdampak banjir bandang yang terjadi pada Minggu (9/10/2022).

Warga korban banjir ini tersebar di sejumlah desa. Di antaranya, Tirto Asri sebanyak 316 KK atau 940 jiwa, dan Panca Karsa II sebanyak 146 KK atau 541 jiwa. Lalu Panca Jaya 76 KK atau 269 jiwa, di Kalimas 36 KK atau 105 jiwa, Panca Karsa I sebanyak 57 KK atau 225 jiwa dan di Mekarti Jaya sebanyak 145 KK atau 441 jiwa.

”Kejadian banjir pada hari Minggu (9/10/2022),” kata Kadis Sosial Kabupaten Pohuwato, Ramon Abdjul, Senin (10/10/2022).

Baca juga: Banjir dan Longsor Landa Sejumlah Wilayah di Enrekang

Banjir ini disebabkan curah hujan yang tinggi sehingga air Sungai Milango dan anak-anak sungainya meluap. Akibatnya air luber ke permukiman warga yang tersebar di kecamatan ini.

Sejak awal Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gorontalo telah mengeluarkan peringatan dini terjadinya hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang. BMKG juga meminta semua warga dan pemangku kepentingan untuk siapa siaga menghadapi dampak hujan dengan intensitas tinggi.

“Kami langsung menerjunkan staf ke lapangan untuk melakukan pendataan, Sebagian mereka juga melakukan pembersihan material banjir, terutama di fasilitas publi seperti jalan,” ujarnya.

Pembersihan material banjir ini juga melibatkan satuan tugas dari sejumlah pihak. Mulai dari TNI/Polri, taruna siaga bencana (Tagana), aparatur desa dan kecamatan, serta masyarakat.

BPBD saat ini telah menyalurkan kebutuhan masyarakat terdampak, seperti air bersih di sejumlah titik di desa-desa terdamnpak.

Abdurrahman, warga Desa Panca Karsa II menuturkan air datang dengan cepat. Sebagian warga desa yang rumahnya berada di bagian bawah langsung mengungsi ke tempat yang aman. 

Warga menempati rumah sanak keluarga yang masih bisa menampung dan tidak terkena banjir.

Baca juga: Hasto Sebut Nasdem Punya Tanggung Jawab Jelaskan soal Banjir Jakarta Usai Usung Anies Jadi Bakal Capres

“Warga mencari tempat yang aman, terutama Wanita dan anak-anak. Kondisi cuaca sejak sore sampai malam tadi masih mendung, ini masih berpotensi hujan lebat,” kata Abdurrahman.

Air bersih sangat dibutuhkan warga. Hal ini karena sumber air bersih yang ada belum layak pakai akibat banjir.

Di Desa Tirto Asri petugas BPBD mendistribusikan air bersih dengan menggunakan mobil tangki. Warga membawa jeriken, timba, dan alat lain untuk mengantre kiriman air bersih tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com