Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Mahasiswa Aniaya Mahasiswa hingga Tewas di Bengkulu, Dipicu Persoalan Asmara

Kompas.com - 09/10/2022, 19:47 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - RAP (21) dan FR (21), tega menganiaya DH (21) hingga tewas. Pelaku serta korban yang berstatus mahasiswa terlibat keributan karena persoalan asmara.

Peristiwa penganiayaan itu terjadi di Jalan Meranti, Sawah Lebar Baru, Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu, Sabtu (8/10/2022) sekira pukul 01.00 WIB.

Kronologi kejadian

Kasat Reskrim Polres Bengkulu, AKP Welliwanto Malau menyampaikan, perselisihan terjadi setelah korban mengetahui bahwa pelaku menghubungi pacarnya melalu pesan teks.

Tak terima, korban dan pelaku sepakat untuk bertemu di lokasi yang kini menjadi tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga: Penganiayaan Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang, Polisi Masih Lengkapi Berkas Laporan

"Perselisihan dimulai saat korban mengetahui bahwa pacarnya di-chat oleh pelaku, yang membuat korban tidak terima," kata Welliwanto, dikutip dari Tribunnews.com, Minggu (9/10/2022).

RAP ternyata tidak sendiri, dia datang ke tempat pertemuan bersama FR untuk menemui korban.

Welliwanto menjelaskan, ketiganya justru bersitegang dalam pertemuan tersebut yang berujung tindak penganiayaan kedua pelaku kepada korban.

Salah satu pelaku memukul bagian belakang kepala korban sebanyak dua kali dengan menggunakan batu.

Korban pun kemudian mengalami pendarahan akibat pukulan tersebut hingga tak sadarkan diri. Sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawa korban tak dapat tertolong.

Baca juga: Mahasiswa Fisipol UGM Jatuh dari Lantai 11 Hotel, Polisi Temukan Surat Psikolog dari RS

Pelaku diringkus polisi

Sekira setengah jam usai kejadian, polisi berhasil meringkus kedua pelaku di kawasan Kebun Tebeng, Kota Bengkulu.

Selain itu, polisi pun berhasil menyita sebilah pisau dari tangan pelaku yang telah disiapkan sebelum bertemu dengan korban.

Akan tetapi, Welliwanto mengatakan, menurut keterangan pelaku, mereka belum menggunakan pisau tersebut saat menganiaya korban karena korban tak sadarkan diri usai dihantam batu.

"Satu bilah pisau berwarna putih dengan sarung berwarna hitam yang dibawa pelaku saat bertemu korban juga ikut kita (polisi) amankan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Regional
Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Regional
Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Regional
Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com