Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Inflasi, Dinas Pertanian Nunukan Bagikan Beras Gratis untuk 100 Sopir Angkot

Kompas.com - 21/09/2022, 18:27 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Nunukan, Kalimantan Utara, membagikan 1 ton beras gratis bagi 100 sopir Angkutan Kota (Angkot).

Kepala DKPP Nunukan, Mukhtar, mengatakan, pembagian beras gratis merupakan salah satu bentuk keprihatinan terhadap kondisi Angkot yang terkena imbas inflasi akibat kenaikan BBM.

"Kita semua tahu, mereka sedang sulit mendapatkan penumpang. Naiknya harga BBM membuat mereka sering nombok setoran," ujarnya, Rabu (21/9/2022).

Baca juga: 5 Hari Pergi dari Rumah, Siswi SMP di Kupang Diduga Dicabuli Sopir Angkot

Polemik angkot dengan aplikasi ojek online Maxim di Nunukan, juga menempatkan moda transportasi umum itu di posisi kian sulit.

Persaingan dalam mencari penumpang, menempatkan para sopir angkot semakin tersisih dan mengurangi pendapatan mereka.

Imbasnya, para sopir angkutan kota mendatangi Dinas Perhubungan dan menuntut agar Maxim mobil ditutup saja, karena dianggap merebut penumpang.

Sejauh ini, angkot hanya mengandalkan kedatangan penumpang dari luar Nunukan. penduduk lokal, sudah sangat jarang yang menggunakan jasa angkot.

Terlebih, masyarakat Nunukan saat ini, hampir semua memiliki kendaraan bermotor.

"Banyak yang cerita ke kita, biasanya mereka mengisi bensin sepuluh liter perhari dengan harga Rp 78.000, tapi sekarang dengan kenaikan BBM, harus ada Rp 100.000. Mereka nombok Rp 22.000, itu juga jadi pertimbangan kami mengapa pengemudi Angkot menjadi salah satu sasaran bantuan," jelasnya.

Baca juga: Sedang Jalan Cari Penumpang, Angkot di Kota Malang Tiba-tiba Terbakar

Mukhtar menegaskan, DKPP Nunukan masih terus berinovasi untuk menekan laju inflasi dari sector pertanian dan ketahanan pangan.

Sejauh ini, DKPP Nunukan sudah menyiapkan 10 ton beras untuk didistribusikan pada warga yang paling terdampak inflasi.

Selain supir Angkot, target sasaran bantuan adalah Panti Asuhan, Asrama Nasrani, kaum dluafa, dan janda janda tua, juga korban bencana alam di dataran tinggi Krayan.

"Kita jalan, sambil mencocokkan data penerima bantuan di Desa dan RT, kita libatkan semua instansi untuk memastikan bantuan tepat guna dan tepat sasaran," kata Mukhtar.

Baca juga: Cimahi Kembali Diterjang Banjir Bandang, Angkot Terseret Arus dan Terjebak

Selain beras, DKPP Nunukan juga menyiapkan bantuan bibit cabai untuk 20.000 KK. Sebanyak 15.000 KK diberikan untuk warga Nunukan, sisanya, akan diberikan untuk 5000 KK di Pulau Sebatik.

Mukhtar menambahkan, cabai, merupakan salah satu komoditi penyumbang inflasi tersbesar di Nunukan.

"Selama ini, cabai di Nunukan didatangkan dari Sulawesi. Kita mencoba memenuhi kebutuhan cabai rumah tangga dengan memberikan lima bibit pohon cabai. Ini salah satu langkah untuk menjamin ketahanan pangan juga," kata Mukhtar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com