Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Distigma Masyarakat, Banyak Penderita HIV/AIDS di Solo Menghilang

Kompas.com - 29/08/2022, 10:05 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Kasus HIV/AIDS di Kota Solo, Jawa Tengah seperti fenomena gunung es. Pasalnya, tak sedikit penderita HIV/AIDS ini menghilang tanpa diketahui keberadaannya.

Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Solo, Widy Srihanto menyampaikan, penderita HIV/AIDS di Solo menunjukkan peningkatan setiap tahunnya meski tidak signifikan.

Namun, yang menjadi perhatian, tidak sedikit penderita ini menghilang.

Baca juga: 75 Kasus HIV/AIDS Ditemukan di Klaten, Pengidapnya Kalangan Usia Produktif, Seks Menyimpang Jadi Salah 1 Penyebab

Mereka takut distigma negatif oleh masyarakat di lingkungan sekitar. Seharusnya, mereka ini bisa mendapatkan perhatian khusus terutama dalam terapi antiretroviral (ART).

"Penderita HIV/AIDS ini ada yang lama, ada yang baru. Terus kadang yang baru terus menghilang. Mereka takut distigma. Mereka tidak terdeteksi di mana tempatnya. Kan kita harus menjaga privasi mereka," kata Widy di Solo, Jawa Tengah, Senin (29/8/2022).

Untuk mengantisipasi hal itu, KPA Solo terus berupaya menjalin kerja sama dengan populasi kunci kelompok penderita HIV/AIDS. Hal ini agar mereka tidak menghilang karena takit distigma negatif masyarakat.

"Kita datangi ke sana, berikan pengertian. Minimal mau berobatlah. Karena mereka itu takut disingkirkan lingkungan sekitarnya," terang dia.

Baca juga: Stigma Negatif dan Diskriminasi Jadi Kendala Utama Pencegahan HIV/AIDS

Berdasarkan data, kasus penderita HIV/AIDS di Solo tahun 2021 tercatat ada 105 kasus penderita HIV/AIDS.

Sementara, pada tahun 2022 dari Januari hingga Juni atau semester pertama ada 120 kasus.

Dari jumlah itu, 55 kasus merupakan warga Solo, sedang sisanya warga dari luar Solo.

Jumlah itu dimungkinkan masih bisa bertambah karena banyak penderita HIV/AIDS yang tidak melapor ke KPA.

"Kita kesulitan mencarinya karena mereka tidak mau. Tapi ada juga yang open. Mereka terjangkit dan mengakui itu malah kita dorong," jelas Widy.

Lebih jauh, Widy menyampaikan, virus HIV/AIDS tidak menular melalui udara, air, keringat, air mata dan lain-lain.

Penularan terjadi disebabkan karena kontak dengan cairan tubuh penderita, misalnya dengan berhubungan seksual.

"Jadi hidup bermasyarakat itu tidak apa-apa. Kan penularannya khas. Ini berbeda dengan Covid-19 lewat udara, tidak," ungkap Widy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com