TEGAL, KOMPAS.com - Berharap mendapat keberkahan dari Sang Pencipta, nelayan di Kota Tegal, Jawa Tengah melarung tujuh ancak berisi kepala kerbau ke tengah laut, Minggu (21/8/2022).
Gelaran sedekah laut itu diawali doa bersama di Halaman Gedung KUD Karya Mina Tegalsari.
"Kami berharap melalui sedekah laut dapat keberkahan untuk nelayan Kota Tegal," kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Tegal, Eko Susanto, Minggu.
Baca juga: Sambut Bulan Suro, Nelayan Pantai Jati Malang Gelar Sedekah Laut
Pelarungan ancak oleh nelayan yang diikuti sejumlah anggota Forkompimda menggunakan kapal Sea Rider dan Kapal Maribaya, milik Mako TNI Angkatan Laut Tegal.
Selain kapal nelayan, terlihat juga Kapal dari Kepolisian Air dan Udara (Polairud) Polres Tegal Kota.
Eko menyampaikan Sedekah Laut yang hampir rutin digelar setiap tahun merupakan momentum kebudayaan nelayan di Kota Bahari.
"Semoga sedekah laut 2022 bisa berjalan lancar, dan ke depan juga bisa lebih meriah lagi, lebih mengena, santuan bisa lebih banyak lagi. Semoga nelayan Kota Tegal semakin maju dan sejahtera," harapnya.
Sesaat sebelum pelarungan, Eko menyampaikan kepada Wali Kota Dedy Yon agar Pemkot bisa menyediakan alat pemadam kebakaran. Hal itu sebagai antisipasi kejadian kebakaran kapal penangkap ikan, seperti yang masih sering terjadi di Pelabuhan Perikanan akhir- akhir ini.
Wali Kota Dedy Yon Supriyono menyampaikan, rencana ke depan Pemerintah Pusat akan melakukan revitalisasi Pelabuhan Perikanan seluas 60 hektar. Dengan begitu pelabuhan akan mampu menampung kapal-kapal ikan yang bersandar.
"Ini salah satu upaya untuk menanggulangi kejadian kebakaran kapal di Kota Tegal," kata Dedy.
Dedy juga mengimbau kepada pemilik kapal dan Anak Buah Kapal (ABK) agar bisa berkerja sama dalam menjaga kapal masing- masing selama bersandar.
Menurutnya, perlu kerjasama yang baik, pemilik kapal dengan awak kapal, terkait penataan parkir. Selain itu, pemilik kapal perlu memberikan edukasi kepada awak kapal.
"Kapal yang bersandar harus ada yang bergiliran berjaga, aki dilepas. Jangan sampai terjadi kebakaran, kompor juga dilepas, selain itu jika sedang menguras menggunakan pompa, agar tetap dijaga jangan sampai mesin terbakar," pungkas Dedy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.