Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Kibarkan Bendera Merah Putih di Sawah, Dedi Mulyadi: Simbol Kemerdekaan Petani

Kompas.com - 17/08/2022, 11:14 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menggelar upacara bendera bersama belasan petani di sawah di kawasan Desa Situsari, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (17/8/2022).

Dedi mengatakan, upacara Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan RI ini digelar di sawah yang sedang dicangkul. Ia mengaku sengaja melaksanakan upacara HUT Kemerdekaan RI tahun 2022 di sawah sebagai simbol memerdekakan petani.

"(Upacara) ini sekaligus memerdekakan mereka (petani) untuk tidak bekerja saat 17-an. Berkumpul dengan keluarga dengan bekal yang cukup," kata Dedi kepada Kompas.com via sambungan panggilan WhatsApp, Rabu.

Baca juga: Lomba Cerdas Cermat Unik di Perbatasan Timor Leste untuk Rayakan HUT Kemerdekaan RI, Pesertanya Para Kepala Dusun

Dedi menjelaskan, esensi peringatan hari kemedekaan ini sebenarnya adalah memerdekakan bangsa Indonesia. Dalam lagu Indonesia Raya, kata Dedi, tedapat lirik "Hiduplah Tanahku", yang bermakna menghidupkan tanah petani dan nelayan.

"Petani mengelola tanah dan air setiap hari. Sehingga mereka layak disebut nasionalis sejati," kata Dedi.

Dedi mengatakan, selama ini sebagian orang, terutama dari perkotaan, memahami nasionalisme itu hanya bersifat simbolistik. Setiap hari berbicara tentang Pancasila, memakai baju merah putih dan berteriak soal bela NKRI. Namun perilakunya tidak mencerminkan apa yang dikatakannya.

"Merusak hutan, mencemari sungai dan laut. Perilaku mereka hanya merusak tanah air. Tidak sesuai dengan apa yang selalu diucapkannya itu," sindir Dedi.

Menurut Dedi, pada momen hari kemerdekaan ini, para buruh tani diliburkan selama sehari. Mereka pulang dan berkumpul bersama keluarga dan menikmati kemerdekaan dengan bekal yang cukup. Dedi pun memberi uang sebagai bekal untuk petani di Hari HUT ke-77 Kemerdekaan ini.

"Jadi kami tahun ini tidak menggelar upacara HUT Kemerdekaan RI tidak di tempat mewah, melainkan di sawah. Petani diliburkan sehari dan diberi bekal untuk liburan," kata Dedi.

Syukuran tak impor beras

Dedi mengatakan, pengibaran bendera merah putih bersama para petani di sawah juga sekaligus simbol pejuang masa kini. Perjuangan para petani kini membuahkan hasil, yakni Indonesia bebas impor selama 3 tahun ke belakang.

“Indonesia 3 tahun tidak impor beras. Buruh tani inilah yang menghidupkan tanah dan air hingga melahirkan jutaan beras,” ujar Kang Dedi Mulyadi.

Seperti diketahui kemarin Presiden Joko Widodo memaparkan fakta bahwa Indonesia sudah sejak tahun 2019 konsisten menghasilkan 31,3 juta ton beras.

Sejak saat itu Indonesia pun tak lagi mengimpor beras khususnya untuk konsumsi masyarakat atau beras medium.

Menurut Dedi, perjuangan petani Indonesia berhasil membawa Indonesia tak jatuh ke jurang resesi. Sebab selama pandemi covid-19 ekonomi Indonesia tetap terjaga karena peran pertanian.

Bersama belasan petani yang sedang menggarap sawah, Kang Dedi Mulyadi tampak khimad saat bendera merah putih dikibarkan dengan diiringi lagu Indonesia Raya. Semua kompak memberi hormat pada simbol identitas negara.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com