Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebanyak 40 Rumah Warga Semarang Kembali Tergenang Rob, Warga Rela Iuran untuk Tinggikan Jalan

Kompas.com - 15/08/2022, 17:42 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 40 rumah warga Tambaklorok RW 16, Kelurahan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah kembali tergenang banjir rob.

Ketua RW 16 Slamet Riyadi mengatakan, banjir rob sudah terjadi sejak satu minggu yang lalu. Sampai saat ini sudah ada 40 rumah warga yang terdampak.

"Saat ini masih 40 rumah warga yang terdampak di RW 16," jelasnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (15/8/2022).

Baca juga: Banjir Rob Kembali Terjang Semarang, Anak-anak Pulang Sekolah Digendong hingga Diangkut Kendaraan Roda Tiga

Seluruh warga RW 16 melakukan swadaya untuk meninggikan jalan di bawah jembatan layang untuk menanggulangi banjir rob yang datang setiap hari.

"Kita sudah berinisiatif untuk meninggikan jalan yang di sana. Tapi sekarang belum rampung," ujarnya.

Selain iuran swadaya dari masyarakat, proyek peninggian jalan tersebut juga dibantu uang operasional dari masing-masing ketua RT di RW 16 Tambaklorok.

"Kita dapat uang operasional dari pemerintah. Nah kita alokasikan untuk itu meninggikan jalan," imbuhnya.

Dia menjelaskan, warga terpaksa melakukan swadaya karena sampai saat ini belum ada bantuan dari pemerintah.

"Ini sambil menunggu bantuan dari pemerintah jadi kita swadaya dulu dari masyarakat," paparnya.

Baca juga: BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Pulau Sumba dan Sabu Raijua

Sampai saat ini, untuk meninggikan jalan tersebut sudah habis 20 dump truk untuk mengangkut tanah yang telah dibeli melalui uang swadaya tersebut.

"Sudah habis 20 dump truk, setiap dam itu transportasi dan pembelian tanah bisa habis sekitar Rp 1 juta sekali angkut," imbuhnya.

Sementara itu, Warga Tambaklorok, Solekah (38) menambahkan, banjir rob sudah terjadi di Tambaklorok sejak satu minggu yang lalu. Hal itu membuat aktivitas warga terganggu.

"Bahkan anak-anak yang pulang itu harus diangkut dengan sepeda motor roda tiga. Kalau yang tak punya uang ya mereka digendong orang tuanya," keluhnya.

Baca juga: Antisipasi Rob di Pesisir Jakarta, BPBD DKI Siagakan Petugas dan Logistik hingga Akhir Pekan

Warga yang rumahnya terdampak, terpaksa menitipkan kendaraannya di rumah tetangga yang tak terdampak rob. Hal itu membuat kendaraan mereka lebih aman.

"Jika dipaksakan melintas sepeda motor tersebut akan rusak,"ujarnya.

Biasanya, lanjutnya, air rob yang datang ke permukiman warga mulai datang setiap pagi hingga sore.

"Namun kadang juga bisa dari sore sampai malam. Jadi memang tak bisa ditebak datangnya air rob," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Regional
Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Regional
Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

Regional
8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com