Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ekky, Anak Muda Pengrajin Wayang Kulit yang Eksis di Kota Semarang

Kompas.com - 10/08/2022, 22:31 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Di era saat ini, tidak banyak anak muda yang eksis melestarikan budaya Jawa, seperti wayang kulit.

Namun, seorang pemuda asal Semarang, Putranda Ekky Pradana, memilih menjadi perajin wayang kulit sebagai jalan tengah untuk mendapat penghasilan.

Ekky, sapaan akrabnya, menceritakan, mulai tertarik dengan dunia pewayangan saat dirinya masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).

Semasa kecil, pemuda lulusan Universitas Negeri Semarang (Unnes) jurusan Pendidikan dan Sastra Jawa itu mengaku, sering menonton pertunjukan wayang bersama kakek ataupun ayahnya.

Baca juga: Rumah Bripka RR Ajudan Irjen Ferdy Sambo di Tegal Kosong, Ini Sosoknya Menurut Tetangga

 

Tidak hanya itu, Ekky juga kerap membeli wayang sebagai koleksi barang di rumah.

“Dulu pengen punya wayang, tapi harus nunggu ada pertunjukan dulu. Anak kecil kan kalau suka pengen beli terus. Daripada menghabiskan uang, ya sudah coba bikin,” tutur Ekky, saat ditemui Kompas.com, pada Rabu (10/8/2022).

Berawal dari situ, Ekky menumpahkan keinginannya membuat wayang dari bahan kardus ataupun kertas karton.

Seiring berjalannya waktu, saat duduk dibangku sekolah menengah pertama (SMP), Ekky mulai mengenal wayang kulit melalui Sanggar Sobokartti.

“Dulu masih ada komunitas perajin wayang juga di Semarang, jadi bisa tanya-tanya. Karena awalnya memang suka, saya menggali terus,” ujar Ekky.

Hingga pada tahun 2014, Ekky mulai berani membuat wayang dengan bahan kulit asli.

Dirinya mampu membuat seluruh bagian wayang dengan cara manual. Artinya, tidak memakai mesin apapun.

Dengan itu, Ekky harus memperhatikan sejumlah hal sebelum membuat wayang kulit.

Pertama, dirinya membuat pola wayang di atas kertas. Setelah itu, barulah kulit kerbau dipotong sesuai pola wayang.

“Sebenarnya ada beberapa opsi pilihan, ada kulit sapi, kambing, atau kerbau. Kalau di pedhalangan, kulit yang bener-bener teruji itu ya kulit kerbau,” ungkap lulusan Unnes itu.

Baca juga: Geng ARMI 059, Pelaku Pembacokan di Semarang Ditangkap, Ternyata Masih di Bawah Umur

Ekky menuturkan, kulit yang sudah berpola itu lantas dipahat manual dengan alat pahat.

Tidak berhenti di situ, pahatan wayang kulit tersebut kemudian diwarnai menggunakan cat pigmen, ditambah motif ukiran dengan spidol khusus.

Menariknya, setiap wayang yang diproduksi Ekky memiliki kreasi motif ataupun warna yang berbeda-beda.

Lebih unik lagi, dirinya juga menambahkan potongan-potongan emas di beberapa bagian wayang.

“Kalau yang emas ini bisa diganti dengan kertas foil, tergantung pesanan. Setelah selesai, baru digabungkan dengan tuding (pegangangan wayang) dari tanduk kerbau,” kata Ekky sembari menunjukkan karyanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag Luncurkan Program Senam Haji dan Batik Haji Indonesia di Medan

Kemenag Luncurkan Program Senam Haji dan Batik Haji Indonesia di Medan

Regional
Dimeriahkan Artis Papan Atas, Pemprov Riau Sediakan 150 Stan UMKM Gratis di Gebyar BBI BBWI Riau

Dimeriahkan Artis Papan Atas, Pemprov Riau Sediakan 150 Stan UMKM Gratis di Gebyar BBI BBWI Riau

Regional
Temuan Mayat Perempuan Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Duga Pelaku Orang Terdekat

Temuan Mayat Perempuan Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Duga Pelaku Orang Terdekat

Regional
'Usai Mayat Majikan Berhasil Dievakuasi, Anjingnya Juga Ikut Mati'

"Usai Mayat Majikan Berhasil Dievakuasi, Anjingnya Juga Ikut Mati"

Regional
Lagi, Seorang Petani di Brebes Tewas Diduga Karena Tabrak Lari

Lagi, Seorang Petani di Brebes Tewas Diduga Karena Tabrak Lari

Regional
4.500 Kader Semarakkan Jambore PKK Tingkat Kota Pekanbaru, Tampilkan Inovasi Kartini Masa Kini

4.500 Kader Semarakkan Jambore PKK Tingkat Kota Pekanbaru, Tampilkan Inovasi Kartini Masa Kini

Regional
Dua Truk Tabrakan di Jalan Lintas Sumatera akibat Jalan Berlubang

Dua Truk Tabrakan di Jalan Lintas Sumatera akibat Jalan Berlubang

Regional
9 Wisatawan di Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur yang Mendadak Muncul

9 Wisatawan di Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur yang Mendadak Muncul

Regional
Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com