Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan Gotong Royong Bersihkan Anak Sungai di Palembang Diklaim Hemat APBD Rp 24 Miliar

Kompas.com - 02/08/2022, 14:03 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Gerakan program gotong royong yang dilaksanakan Pemerintah Kota Palembang diklaim dapat menghemat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hingga Rp 24 miliar per tahun.

Pasalnya, untuk membersihkan anak sungai membutuhkan Rp 500 juta dalam satu kegiatan. Namun dengan gotong royong bersama masyarakat dan seluruh instansi terkait di kecamatan dapat menghemat anggaran.

Wali Kota Palembang, Harnojoyo mengatakan, kegiatan gotong royong dilaksanakan satu pekan sekali ketika hari libur.

Baca juga: Dinkes Kota Palembang Terima 11.700 Dosis Vaksin Covid-19 untuk Booster Kedua Nakes

 

Selain menghemat anggaran, gotong royong membersihkan anak Sungai Musi juga dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai.

“Kalau anak sungai bersih dari sampah, aliran sungai akan menjadi bagus sehingga dapat mengantisipasi banjir. Kita bisa hemat APBD Rp 24 miliar per tahunnya selama kegaitan gotong royong ini berjalan,” kata Harno kepada Kompas.com, Selasa (2/8/2022).

Harno mencontohkan, satu aliran sungai di kawasan Bendung dulunya dipenuhi sampah. Dalam sehari, ada empat truk sampah diangkut oleh petugas kebersihan.

Jenis sampahnya beragam, dari mulai TV hingga kasur. Semua sampah tersebut dibuang ke sungai. 

Baca juga: Beroperasi Dekat Masjid, Panti Pijat di Palembang Ditutup Sementara

Setelah rutin gotong royong, kesadaran masyarakat mulai timbul. Hal itu terlihat dari volume sampah yang berkurang di Sungai Bendung.

Sekarang hanya setengah truk. Karena kita juga menyediakan tempat sampah di dekat sungai,” ujarnya.

Dalam catatan sejarah, Harno mengungkapkan, bahwa sebelum penjajahan Belanda, terdapat 337 anak Sungai Musi di Palembang. Sejak Indonesia merdeka hingga sekarang jumlah anak sungai menurun menjadi 97 aliran anak sungai.

“Bayangkan sudah berapa ratus yang hilang? banyak sungai itu hilang karena tadi dibuat tembok, ditanam jadi lahan kebun kelapa sama sayuran. Tapi setelah kami melakukan gotong royong, beberapa anak sungai yang hilang bisa berfungsi lagi,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com