Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sungai Meluap hingga Tutup Jalan, Akses Transportasi ke Ambon Lumpuh

Kompas.com - 26/07/2022, 12:45 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur Kota Ambon dan sekitarnya menyebabkan sungai Sakula yang ada di Desa Hattu, Kecamatan Leihitu Barat, Maluku Tengah meluap hingga menutup badan jalan di wilayah itu, Senin (26/7/2022).

Banjir yang meluap di jalan tersebut mencapai ketinggian lebih dari 1 meter. Akibatnya, kendaraan roda empat maupun roda dua yang hendak melintas di jalan tersebut pun tertahan.

Banjir tersebut juga memutus akses transportasi sejumlah desa seperti Desa Hattu, Desa Alang dan Desa Liliboy di Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah menuju Bandara Pattimura dan pusat kota Ambon.

Baca juga: Rumah hingga RS Rusak Akibat Banjir dan Longsor, Pj Wali Kota Ambon: Kita Sudah Surati BNPB

“Sampai siang ini banjir belum surut, jalan masih belum bisa dilewati karena banjir masih sangat tinggi,” kata Adrian salah satu warga yang tertahan di kawasan itu kepada Kompas.com via telepon seluler, Senin.

Adrian mengungkapkan, deasnya arus banjir di jalan tersebut mengakibatkan sepeda motor dan mobil tidak ada yang berani melintas.

Sebagian warga bahkan memilih berbalik arah dan kembali pulang karena kuatnya arus banjir.

“Ini banjir terbesar di lokasi ini yang pernah saya lihat, sebelumnya tidak separah ini,” katanya.

Sekretaris Desa Hattu, Iren Marlisa mengatakan, luapan banjir di jalan tersebut telah berlangsung sejak pukul 09.00 WIT pagi tadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

“Selain hujan di sini ada juga hujan di gunung yang membuat sungai meluaup hingga turun ke jalan,” katanya. 

Banjir yang menutup jalan tersebut, lanjut dia, menyebabkan akses transportasi dari Ambon ke Kecamatan Leihitu Barat dan sebaliknya lumpuh total.

Baca juga: Warga Kota Ambon yang Tinggal di Daerah Rawan Longsor Akan Direlokasi

Tak ada korban jiwa   

Kepala Seksi Humas Polresta Pulau Ambon, Ipda Moyo Utomo mengatakan, sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa maupun korban luka dalam musibah tersebut.

“Untuk kerugian dan korban jiwa nihil,” ujarnya.

Terkait musibah tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku untuk mengantisipasi kemungkinan buruk yang terjadi.

“Dari Polsek Teluk Ambon dan Leihitu Barat juga terus memberikan imbauan ke masyarakat  yang akan melakukan perjalanan ke arah Laha dan kota Ambon dari arah Leihitu Barat dan sebaliknya untuk sementara tidak melakukan perjalanan sampai air surut,” katanya.

Baca juga: Tangkap Pengedar Narkoba di Ambon, Polisi Sita 100 Gram Sabu yang Dikirim dari Kalimantan

Moyo menambahkan, hingga siang ini banjir di kawasan jalan tersebut belum surut lantaran hujan deras yang masih terus mengguyur wialayah itu.

“Sampai dengan saat ini situasi di lokasi banjir tepatnya di air skula Negeri Hatu Kecamatan Leihitu Barat masih di guyur hujan hinga air masih terus meluap ke jalan utama yang menghubungkan Kecamatan Leihitu Barat dengan Kota Ambon,” ucapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com