Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Satu Suro: Sejarah dan Tradisi di Yogyakarta Juga Solo

Kompas.com - 13/07/2022, 06:15 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Masyarakat Jawa menyebut tahun baru Islam dengan satu suro.

Tahun baru Islam atau 1 Muharram 1444 H akan jatuh pada tanggal 30 Juli 2022.

Muharram juga berarti bulan yang diutamakan dan dimuliakan. 

Di sejumlah wilayah, malam satu suro diperingati dengan laku atau lampah prihatin dan batin.

Sejarah Malam Satu Suro

Pertama kali, kalender Jawa diterbitkan oleh Raja Mataram Sultan Agung Hanyokrokusumo sekitar 1940 tahun yang lalu yang mengacu ada pengggalan Hijriyah (Islam).

Saat itu, Sultan Agung menginginkan adanya persatuan rakyat untuk menggempur Belanda di Batavia, termasuk menyatukan Pulau Jawa.

Ia ingin agar rakyatnya tidak terbelah apalagi disebabkan oleh agama. Sultan Agung ingin menyatukan kelompok abangan serta santri.

Sehingga setiap hari Jumat legi, pemerintah setempat melaporkan sambil melakukan pengajian oleh para penghulu kabupaten. Pada kesempatan itu juga dilakukan haul ke makam Ngampel dan Giri.

Baca juga: Tradisi Satu Suro di Banyuwangi, dari Jamasan hingga Petik Laut

Akhirnya, 1 Muhararam atau satu suro yang dimulai pada hari Jumat legi itu turut dikeramatkan. Bahkan, ada pandangan bahwa jika hari itu tidak dimanfaatkan untuk kegiatan mengaji, ziarah, dan haul akan membawa sial.

Biasanya, satu suro diperingati pada malam hari setelah shalat Magrib, pada hari sebelum tanggal satu biasanya disebut malam suro.

Hal tersebut karena pergantian hari Jawa dimulai ketika matahari terbenam dari hari sebelumnya, bukan pada tengah malam.

Kebo menjadi salah satu daya tarik masyarakat yang menyaksikan perayaan malam satu suro yang konon dianggap keramat.

Dalam masyarakat Jawa, satu suro memiliki banyak pandangan sebagai hari yang dianggap keramat, terlebih jika jatuh pada Jumat legi.

Tradisi Malam Satu Suro

Malam satu suro lekat dengan budaya Jawa, biasanya ada tradisi iring-iringan masyarakat atau kirab

Tradisi Malam Satu Suro di Solo

Perayaan satu suro di Solo, ada hewan khas yang disebut kebo (kerbau) bule.

Baca juga: Begini Proses Pembersihan Keris pada Malam Satu Suro

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com