Malam Satu Suro, Makam Sesepuh Perguruan Silat di Madiun Dipadati Peziarah

MADIUN, KOMPAS.com - Ribuan peziarah membanjiri tiga makam sesepuh Perguruan Silat Setia Hati (PSH) Terate di Kota Madiun, Sabtu (1/10/2016). Ziarah ke makam sesepuh menjadi tradisi ribuan anggota PSH Terate dari berbagai daerah pada malam satu suro atau Tahun Baru Islam 1 Muharram.

Malam satu Suro membuat ribuan murid-murid dari Perguruan Silat Setia Hati Terate (PSH-Terate) berziarah ke makam tiga sesepuh mereka yang berada di Kota Madiun, Sabtu (1/10/2016) malam.

Tiga makam yang dipadati peziarah yakni makam Ki Hardjo Oetomo di TPU Kelurahan Pilangbango, Kecamatan Kartoharjo, makam RM Imam Koes Supangat di TPU, Kelurahan/Kecamatan Taman, dan makam Tarmadji Boedi Harsono, di Kelurahan Nambangan Kidul Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun.

Ziarah tiga sesepuh beberapa tahun sebelumnya pernah diwarnai dengan aksi tawuran atau saling lempar batu antar perguruan silat. Tahun ini, peringatan malam satu suro berlangsung aman.

Meski demikian, pantauan di sejumlah jalan masih ada beberapa orang berkonvoi menggunakan motor berknalpot bising. Tak hanya itu dijumpai arak-arakan yang mengabaikan keselamatan dengan tidak memakai helm.

Kapolsek Kartoharjo Kompol Djoko Subagianto mengatakan peziarah di makam Ki Hardjo Oetomo di Kecamatan Kartoharjo sudah mencapai 5.471 orang, kemungkinan akan terus bertambah.

Para peziarah pada hari pertama tidak hanya berasal dari Kota dan Kabupaten Madiun saja. Banyak para peziarah berasal dari luar daerah seperti Ngawi, Bojonegoro, Ponorogo, Surabaya, dan Yogyakarta.

Sementara itu,  jumlah peziarah di makam R.M. Imam Koesoepangat hingga tengah malam mencapai 6325 orang. Untuk mengamankan jalannya perayaan satu suro atau muharam 1438 H, Polres Madiun Kota menggelar operasi kewilayahan selama 12 hari.

Jumlah personel yang diturunkan sekitar 1.500 anggota gabungan, dari kepolisian, TNI AD, TNI AU, Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kota Madiun, dan Satuan Tugas Paguyuban Pencak Silat.