Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Mudah Berubah, Pendakian Malam Satu Suro di Gunung Merbabu Diperketat

Kompas.com - 01/10/2016, 07:53 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

BAWEN, KOMPAS.com - Pendakian malam satu suro atau peringatan tahun baru Islam di Gunung Merbabu, Jawa Tengah, mendapatkan pengawasan yang ketat.

Regu penyelamat setempat menyiapkan petugas khusus yang memantau dan memeriksa kesehatan seluruh pendaki pada pos-pos tertentu.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan menyusul cuaca yang mudah berubah di puncak Merbabu.

"Kami dari warga, relawan SAR, dan RAPI Elang Merbabu sudah siap. Kita perlu antisipasi cuaca dan kesehatan pendaki," kata koordinator SAR Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Agus Surolawe, Sabtu (1/10/2016) pagi.

Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan mulai dari naik hingga turun gunung ini, lanjutnya, sebenarnya membutuhkan koordinasi dengan sejumlah pihak. Terutama adalah ketersediaan tenaga medis.

Belum lama ini, pihaknya sudah melayangkan surat kepada instansi terkait untuk menyiagakan petugas medis di sejumlah basecamp, antara lain di basecamp Kompas di Dusun Tekelan, Manggala Dusun Cunthel, Getasan, Kabupaten Semarang dan basecamp Gedakan di Kabupaten Magelang.

"Gedakan tetap kita monitor dari sini, karena lokasinya berbatasan langsung dengan Kabupaten Semarang. Hanya saja, ploting petugas medisnya belum ada," kata Agus.

Sebagai antisipasi apabila benar-benar tidak ada petugas medis yang disiagakan, kata Agus, para relawan akan melakukan screening manual. Jika ada calon pendaki yang terlihat sakit, pihaknya akan langsung melarang mereka naik.

"Begitu kita lihat pendaki tidak sehat, kami jelas tidak izinkan naik apalagi tergolong pendaki pemula," ujarnya.

Agus juga mengungkapkan, cuaca di puncak Merbabu mudah berubah dan tidak menutup kemungkinan bisa terjadi badai. Jika cuaca memburuk, tim SAR sudah menyiapkan skenario penjemputan paksa pendaki.

"Agar kejadian pendaki tewas karena hipotermia yang terjadi 7 Februari 2016 lalu tidak terulang," imbuhnya.

Agus menyarankan kepada para pendaki untuk memastikan logistik dalam jumlah yang mencukupi serta kelangkapan sarana dan prasarana yang memadai.

"Pendaki juga wajib memberikan data identitas dan nomor ponsel," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com