SOLO, KOMPAS.com - Grebeg Besar Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kota Solo, Jawa Tengah, kembali digelar, Minggu (10/7/2022).
Sekitar 400 abdi dalam keraton berjalan beriringan membawa dua gunungan yang terdiri dari gunungan jaler (laki-laki) dan estri (perempuan). Gunungan tersebut tersusun atas hasil bumi dan olahan makanan.
Kedua gunungan itu, diarak dari keraton menuju Masjid Agung Solo, pada pukul 10.00 WIB. Kemudian, sesampainya di halaman Masjid Agung Solo, gunungan itu dibagikan kepada masyarakat.
"Wujud syukur Keraton kepada Tuhan yang maha esa, berupa sedekah makanan yang dibawa dari Keraton ke Masjid Agung dalam wujud gunungan yang didoakan dibagikan kepada yang masyarakat umum," kata Ketua Takmir Masjid Agung Surakarta Muhtarom, Minggu (10/7/2022).
Baca juga: Modus Belikan Ponsel, Oknum Guru di Polewali Mandar Cabuli Siswanya Selama 6 Tahun
Lanjut Muhtarom, dalam tradisi Grebeg Keraton setiap tahun ada tiga, yakni Grebeg Syawal saat hari raya Idul fitri, Grebeg Besar saat hari raya Idul Adha, dan Grebeg Maulud atau Sekaten saat Memperingati Maulud Nabi Muhammad.
Grebeg Besar dimaknai seperti halnya berkurban di Hari Idul Adha setiap tahunnya.
"Yang jelas makna itu Idul Adha, kita sebagai manusia tentunya dalam hal-hal ini harus mengorbankan. Kita menanggalkan sifat kehebatan, kita meningkatkan sifat kemanusiaan humanisme. Lalu, syukur wujudnya juga sama dalam rangka mempertebal memperkaya jiwa humanisme setiap manusia," jelasnya.
Tradisi tahunan ini, sempat ditiadakan selama dua tahun terakhir karena pandemi Covid-19. Namun, karena kasus Covid-19 di Solo melandai, akhirnya Grebeg Besar kembali digelar.
"Selama pandemi ini Keraton tidak mengadakan grebeg karena memang secara teknis dan prosesnya banyak orang berkumpul," jelasnya.
"Diganti dengan syukuran di dalam Keraton. Karena saat ini sudah kondisinya sudah membaik Keraton kembali melakukan tradisi dan dilestarikan karena kondisi normal dan membaik," lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.