Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sungai Siak Pekanbaru Tercemar, Didominasi Sampah Mikroplastik Fiber

Kompas.com - 03/07/2022, 15:33 WIB
Idon Tanjung,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Tim Ekspedisi Sungai Nusantara berkolaborasi dengan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Fakultas Ekonomi Universitas Negeri di Riau dan Telapak Bada Teritori Riau melakukan kegiatan Deteksi Kesehatan Sungai Siak di Kota Pekanbaru, Riau.

Pendeteksian dilakukan dengan mengukur kualitas fisika kimia air dan uji kandungan sampah mikroplastik. Kegiatan dilakukan 1-2 Juli 2022.

Dedy Admi Saputra, peneliti dari Perkumpulan Telapak Bada Teritori Riau mengatakan, pengukuran kualitas air dilakukan di enam titik.

Baca juga: Melihat Pengolahan Sampah Plastik Jadi 3 Jenis BBM di Cilegon Banten

Seperti di bawah Jembatan Siak 2, Siak River Side, Jembatan Siak 4, Muara Batang Sago, Muara Batang Sail.

"Lokasi penelitian ini kami ambil di bagian hulu diwakili oleh Jembatan Siak 2 di Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai, dan hilirnya di wilayah Kelurahan Tanjung Rhu, Kecamatan Limapuluh," kata Dedy kepada Kompas.com melalui keterangan tertulis, Minggu (3/7/2022).

Kemudian untuk mengetahui tingginya tingkat pencemaran, pihaknya mengambil sampel dari sumber-sumbernya berupa anak Sungai Batang Sail dan Batang Sago.  

Sementara itu, Peneliti Tim Ekspedisi Sungai Nusantara, Prigi Arisandi mengungkap, dari hasil uji kandungan sampah mikroplastik di Sungai Siak menunjukkan, rata-rata kandungan mikroplastik 220 partikel mikroplastik (PM) dalam setiap 100 liter air.

"Lokasi yang paling tinggi kadar mikroplastiknya adalah di bawah Jembatan Siak 2 Meranti di Kecamatan Rumbai sebesar 280 partikel dalam 100 liter air," kata Prigi.

Ia menyebut, sampah di Sungai Siak terdapat empat jenis mikroplastik, yaitu jenis Granula, Gragmen, Filament dan Fiber atau benang.

Mikroplastik fiber

Prigi menjelaskan, temuan mikroplastik di Sungai Siak disebabkan banyaknya sampah plastik yang dibuang di badan air sungai.

Beragam jenis sampah plastik, seperti kantong plastik, sachet makanan, styrofoam, popok bayi, dan packaging (bungkus) personal care  seperti sachet shampo, sabun, deterjen cuci, dan botol plastik minuman.

Baca juga: Limbah Popok Bayi Timbulkan Bau Menyengat di Karawang, Polisi Periksa 3 Saksi

"Sampah plastik sekali pakai yang dibuang ke sungai akan terfragmentasi (terpecah) menjadi serpihan plastik kecil berukuran di bawah 5 milimeter yang disebut mikroplastik," beber Prigi.

Ia mengatakan, dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22/2021 disebutkan, dalam sungai-sungai di Indonesia tidak boleh ada sampah.

Tapi, kenyataannya Sungai Siak dan anak-anak sungai lainnya seperti batang Sago dan Batang Sail banyak dijumpai sampah-sampah plastik di permukaan sungai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com