JAKARTA, KOMPAS.com - Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, tak hanya dikenal dengan timahnya. Daerah yang terletak di timur Pulau Sumatera ini masuk dalam jalur rempah dan dikenal dengan kualitas ladanya yang mendunia.
Bersama daerah lain di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, daerah ini menjadi penghasil utama lada di Indonesia. "Vietnam boleh saja menggeser Indonesia sebagai negara eksportir lada terbesar di dunia, tapi untuk urusan kualitas, lada dari Belitung tak bisa dikalahkan," kata Bupati Belitung Sahani Saleh saat berkunjung ke Kantor Kompas.com di Jakarta, Kamis (23/6/2022).
Bahkan Sahani menduga, produksi lada Vietnam mampu menggeser Indonesia karena mereka juga mengimpor lada dari Indonesia, salah satunya dari Belitung. Karena kecerdikan Vietnam ini, angka produktivitas lada Vietnam menjadi tinggi.
Bagi Belitung, lada sudah dikenal sejak lama saat-saat pertama kali pekerja timah yang didominasi orang-orang Tionghoa bekerja sampingan menanam lada. Hingga kini, lada menjadi tanaman komoditas utama Belitung.
Lada juga menjadi salah satu geoproduct yang menjadi pendukung Geopark Belitong. Geopark Belitong ini sudah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark pada Sidang ke-211 Dewan Eksekutif UNESCO yang diselenggarakan di Paris, 15 April 2021.
Baca juga: Ini Daftar Negara Penghasil Lada Terbesar di Dunia
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, berdasarkan data FAO 2021, sentra utama produksi lada di dunia berada di lima negara yaitu Vietnam, Indonesia, Bulgaria, India dan Brasil. Vietnam menempati urutan pertama sebagai negara produsen lada terbesar di dunia dengan rata-rata produksi sekitar 212.000 ton atau berkontribusi 33,67 persen produksi lada dunia.
Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara penghasil lada terbesar di dunia dengan kontribusi 13,70 persen atau rata-rata produksi 86.000 ton.
Baca juga: 35 Ton Lada Bangka Belitung Diekspor ke Vietnam dan India
Dari angka itu, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mampu memproduksi lada tak kurang dari 30.000 ton per tahun. (BPS Provinsi Babel Dalam Angka 2021)
Misalnya saja di tahun 2019, Bangka Belitung mampu memproduksi lada hingga 33.457 ton. Pada 2020, produksi lada naik menjadi 33.921 ton.
Sejumlah negara menjadi tujuan ekspor, seperti Jepang, Kanada, Vietnam, hingga India. Untuk negara eksportir lada, Indonesia merupakan salah satu negara eksportir lada terbesar di dunia.
Tentu saja hal ini membuat Bangka Belitung menjadi salah satu daerah dengan produksi lada terbesar di Indonesia.
Dikutip dari data Badan Pusat Statisik, tahun 2019, Kabupaten Belitung berada di urutan kedua daerah dengan lahan lada terluas di Babel. Luasnya 9.525 hektar.
Di tahun 2020, lahan tanaman lada di Kabupaten Belitung bertambah menjadi 9.766 hektar.
Begitu juga dengan kontribusi produksi lada bagi Provinsi Babel.
Tahun 2019, Belitung di urutan kedua dengan produksi lada 4.930 ton. Kemudian pada 2020 meningkat menjadi 4.970 ton dan masih berada di posisi kedua
Adapun kecamatan dengan produksi lada terbesar di Belitung, yaitu di urutan pertama ada Kecamatan Membalong, diikuti Sijuk, Badau, Tanjungpandan, dan terakhir Selat Nasik (data BPS 2019 dan 2020).
Setiap hektar lahan di Belitung bisa ditanami sekitar 1.600 pohon. Sementara jumlah petani di Kabupaten Belitung mencapai 9.546 kepala keluarga.
Pada tahun 2022, ada beberapa kelompok petani yang mendapat bantuan rehabilitasi lahan lada dari APBN seluas 100 hektar. Para petani juga diberikan 80.000 polibag bibit lada.
"Namun, untuk produksi tahun ini belum ada data pasti. Pastinya, produksi lada tahun ini di atas kabupaten lain seprovinsi Babel," ujar Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Belitung sekaligus Juru Bicara Pemkab Belitung, Zakina, saat diwawancarai Kompas.com, Jumat (24/6/2022).