Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didemo Mahasiswa Saat Berkunjung ke Kaltim, Jokowi Diminta Bereskan Tambang Ilegal

Kompas.com - 22/06/2022, 17:13 WIB
Zakarias Demon Daton,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswa melakukan aksi demostrasi bertepatan dengan kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Rabu (22/6/2022).

Para mahasiswa ini menuntut agar Jokowi segera membereskan pertambangan batu bara ilegal yang marak terjadi di Kaltim, ketimbang mengurusi ibu kota negara (IKN).

Pertambangan ilegal itu bahkan dilakukan secara terang-terangan di sekitar kawasan penyangga ibu kota negara (IKN), Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.

Baca juga: Jokowi Kunjungi Lagi IKN Nusantara, Gubernur Kaltim: Beliau Sangat Perhatian...

Tak hanya itu, sembilan kabupaten dan kota lain di Kalimantan Timur pun tak luput dari gempuran aktivitas ilegal tersebut.

"Lingkungan di Kaltim ini sudah rusak parah. Lubang tambang bahkan sudah memakan puluhan korban jiwa. Kami minta Jokowi segera membereskan itu," ungkap Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Ahmad Fikrianto saat menggelar aksi depan gerbang Unmul, Rabu sore.

Berdasarkan catatan Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim, lubang tambang batu bara yang tak direklamasi sudah memakan korban 40 orang meninggal karena tenggelam.

Saat tim Kompas.com meninjau titik nol IKN, melalui jalur darat, pada Sabtu (21/5/2022), ditemukan aktivitas pertambangan ilegal terjadi di kilo lima, Kecamatan Samboja, Kutai Kertanegara. Kami menemukan tumpukan batu bara cukup luas.

Di situ, ada beberapa orang tampak sedang memasukkan pecahan batu bara ke dalam karung menggunakan sekop kemudian dibawa ke Balikpapan menggunakan truk kontainer.

Tak jauh dari situ, ke Desa Suko Mulyo, Kecamatan Sepaku, tepatnya di kawasan Bukit Tengkorak, juga tak luput dari gempuran tambang ilegal. Jarak dari lokasi itu dengan titik nol IKN kurang lebih 15 kilometer jika ditarik garis lurus.

Baca juga: Ditinjau Jokowi, Bendungan Sepaku Semoi Ditargetkan Selesai Awal 2023, Tampung Air 10 Juta Meter Kubik

Kepala Desa Suko Mulyo, Samin mengatakan kegiatan itu terjadi sekitar dua tahun belakangan dan kini masih masif terjadi.

Lalu lintas kendaraan angkutan batu bara, kata Samin sangat meresahkan masyarakat sekitar karena menggunakan jalan kampung.

"Jalan rusak, debu, juga bising karena stockpile (tempat penumpukan batu bara) ada sekitar pemukiman masyarakat. Saat terbakar asapnya bukan main," ungkap Samin saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/5/2022).

Dinamisator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kalimantan Timur, Pradarma Rupang mengatakan, kehadiran tambang-tambang ilegal di kawasan Ibu Kota Nusantara, merupakan ironi.

Di satu sisi, pemerintah mengumbar janji bahwa pembangunan ibu kota baru dapat memperkuat pengawasan perusakan lingkungan di Kalimantan. Tapi di sisi lain, sebenarnya perusakan alam terjadi nyata di depan mata dan tidak kunjung ditindak.

Baca juga: Kunjungi Persamaian Mentawir di Kaltim, Jokowi Sebut Pemerintah Serius soal Tata Lingkungan di IKN

"Jadi, bagaimana bisa masyarakat percaya bahwa pembangunan IKN ini akan memperkuat pengawasan, merehabilitasi lingkungan, menyejahterakan warga, sementara di sisi lain kejahatan lingkungan terjadi telanjang di depan mata, tetapi tidak ada yang tersentuh hukum," ujar Rupang.

Di Kalimantan Timur, menurut catatan Jatam periode 2018-2021, ada 151 titik tambang ilegal. Setelah dikerucutkan di kawasan IKN, ada sekitar 67 titik di sana.

"Dan seluruh aktivitas tambang ilegal itu sangat telanjang, sangat terbuka, sangat nyata," lanjut dia.

Sebab, keuntungan aktivitas tambang ilegal memang sangat menggiurkan. Keuntungan bisa empat hingga lima kali lipat lebih dari nilai modal.

Ahmad Fikrianto menambahkan, tak hanya tambang ilegal, pihaknya juga menyoroti masalah lain infrastruktur yang tak merata di Kaltim, listrik termasuk keterbatasan guru-guru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Gibran: Untuk Menyatukan Mantan Pemimpin

Soal "Presidential Club", Gibran: Untuk Menyatukan Mantan Pemimpin

Regional
Niatnya Berkonsultasi dengan Megawati Dinilai Tak Tepat, Gibran Buka Suara

Niatnya Berkonsultasi dengan Megawati Dinilai Tak Tepat, Gibran Buka Suara

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Awal Mula Perkenalan Suami di Cianjur Nikahi Istri yang Ternyata Laki-laki

Awal Mula Perkenalan Suami di Cianjur Nikahi Istri yang Ternyata Laki-laki

Regional
Kesal Kakinya Terinjak, Pemuda di Mamuju Tikam Seorang Pria

Kesal Kakinya Terinjak, Pemuda di Mamuju Tikam Seorang Pria

Regional
Bertemu Pj Gubernur Jateng, Bupati Arief Minta Ruas Jalan Provinsi di Blora Diperbaiki

Bertemu Pj Gubernur Jateng, Bupati Arief Minta Ruas Jalan Provinsi di Blora Diperbaiki

Regional
Pengerjaan 14 Proyek Perbaikan Jalan di Kebumen Dikebut, Mana Saja?

Pengerjaan 14 Proyek Perbaikan Jalan di Kebumen Dikebut, Mana Saja?

Regional
Kerangka Manusia Berpeci di Jalur Pendakian Gunung Slamet Berjenis Kelamin Laki-laki, Usianya 25 Tahun

Kerangka Manusia Berpeci di Jalur Pendakian Gunung Slamet Berjenis Kelamin Laki-laki, Usianya 25 Tahun

Regional
7 Pemuda Pemerkosa Remaja 15 Tahun di Babel Ditangkap

7 Pemuda Pemerkosa Remaja 15 Tahun di Babel Ditangkap

Regional
Gagal Menyalip, 3 Bocah yang Berboncengan Motor Tabrak Tiang Listrik, 2 Tewas

Gagal Menyalip, 3 Bocah yang Berboncengan Motor Tabrak Tiang Listrik, 2 Tewas

Regional
Diguyur Hujan Deras, Jalan Protokol di Nunukan Selatan Longsor

Diguyur Hujan Deras, Jalan Protokol di Nunukan Selatan Longsor

Regional
Peredaran Uang Palsu di Serang Terbongkar di Warung Madura

Peredaran Uang Palsu di Serang Terbongkar di Warung Madura

Regional
Alasan PDI-P Kebumen Usulkan Bambang Pacul Maju Jadi Cagub Jateng

Alasan PDI-P Kebumen Usulkan Bambang Pacul Maju Jadi Cagub Jateng

Regional
Ini Upaya Pj Gubernur Sumsel Kembalikan Status Bandara SMB II Palembang Jadi Bandara Internasional

Ini Upaya Pj Gubernur Sumsel Kembalikan Status Bandara SMB II Palembang Jadi Bandara Internasional

Regional
Jatuh Terpeleset dari Kapal, ABK Asal Brebes Tewas Tenggelam di Laut Jawa

Jatuh Terpeleset dari Kapal, ABK Asal Brebes Tewas Tenggelam di Laut Jawa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com