Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hama Belalang Merajalela di Sumba Timur, Petani Gagal Panen

Kompas.com - 21/06/2022, 11:38 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


KUPANG, KOMPAS.com - Hama belalang masih menyerang tanaman pertanian warga di wilayah Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Akibatnya, sejumlah petani yang tak bisa menyelamatkan tanaman padi terancam gagal panen.

Apriani Anahida, warga Desa Kondamara, Kecamatan Lewa, Kabupaten Sumba Timur, mengungkapkan, hama belalang telah menyerang tanaman warga sejak 2021.

Baca juga: Sejak Bulan Lalu sampai Sekarang, Hama Belalang Masih Tetap Ada...

"Sampai sekarang belalang masih merajalela di semua pelosok," ujar Apriani, kepada Kompas.com, Selasa (21/6/2022) pagi.

"Di wilayah kami saat ini, sebagian petani gagal panen. Kalau di Kananggar, tidak ada satu pun yang panen, karena habis disikat hama belalang," sambung Apriani.

Menurut Apriani, sasaran belalang adalah padi yang belum keluar bulirnya atau tanaman yang masih hijau.

Apriani juga sudah berusaha mengusir belalang tersebut. Namun upayanya gagal karena tak lama belalang itu balik lagi dan makan daun padi hingga habis.

Apriani menyebut, ada beberapa petani di desanya yang berhasil panen, meski padi belum berisi merata.

Para petani nekat memanen lebih cepat karena takut dengan serangan hama belalang. 

"Memang ada yang gagal panen, tetapi ada juga yang panen karena selalu waspada dengan kedatangan belalang. Mereka siap dengan berbagai gaya usir, pakai plastik-plastik yang menimbulkan bunyi-bunyian sehingga tidak sampai hinggap di padi," jelas Apriani. 

Baca juga: Mandi di Sungai, 2 Remaja di Sumba Barat Daya Hilang Terbawa Arus

Ia menuturkan, bukan hanya padi saja yang jadi sasaran belalang, tetapi rumput juga ludes sehingga hewan besar seperti sapi, kerbau, serta kuda pun kewalahan dengan pakannya.

Selama ini, lanjutnya, sudah ada upaya penyemprotan. Namun bukannya berkurang, belalang justru semakin bertambah banyak. 

"Harapan kami, sekiranya pemerintah tidak jemu-jemu untuk memberikan perhatian, bahkan bantuan obat-obatan untuk terus membasmi hama belalang," katanya.

"Untuk kondisi sekarang memang tidak dihiraukan lagi, karena sudah tidak ada tanaman padi lantaran sudah pada panen. Ke depannya, harus ada perhatian dari pemerintah untuk selalu siapkan obat-obatan, bahkan fasilitas lain misalnya hand sprayer sebagai alat penyemprotan," imbuhnya. 

Baca juga: Petani Sumba Barat Daya Terancam Gagal Panen gara-gara Serbuan Hama Belalang

Dihubungi terpisah, Kepala Desa Lolo Ole, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya Martinus Lelu Keda, mengatakan, serangan hama belalang yang terjadi di desanya membuat petani resah karena tanaman mereka seperti jagung, padi maupun tanaman lainnya habis dimakan belalang. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPDB SMA/SMK Jateng 2024/2025 Resmi Dibuka 6 Juni, Berikut Posko Aduan bagi Calon Peserta Didik

PPDB SMA/SMK Jateng 2024/2025 Resmi Dibuka 6 Juni, Berikut Posko Aduan bagi Calon Peserta Didik

Regional
Sakit Hati Hubungan Asmara Tak Direstui, Pria di Kalsel Sebar Foto dan Video Asusila Mantan Kekasih

Sakit Hati Hubungan Asmara Tak Direstui, Pria di Kalsel Sebar Foto dan Video Asusila Mantan Kekasih

Regional
Pemuda di Kalsel Perkosa Nenek 54 Tahun, Pelaku Ternyata Residivis Kasus yang Sama

Pemuda di Kalsel Perkosa Nenek 54 Tahun, Pelaku Ternyata Residivis Kasus yang Sama

Regional
Kasus Korupsi Internet Desa, Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Mantan Wabup Flores Timur

Kasus Korupsi Internet Desa, Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Mantan Wabup Flores Timur

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Bubarkan Demonstran Pakai Parang, Bupati Halmahera Utara Mengaku untuk Lindungi Tamu di Rumahnya

Bubarkan Demonstran Pakai Parang, Bupati Halmahera Utara Mengaku untuk Lindungi Tamu di Rumahnya

Regional
Dua Anggota Gangster Pelaku Pembacokan Pemuda di Semarang Ditangkap, Empat Masih Buron

Dua Anggota Gangster Pelaku Pembacokan Pemuda di Semarang Ditangkap, Empat Masih Buron

Regional
Mantan Wali Kota Bima Divonis 7 Tahun Penjara atas Kasus Korupsi

Mantan Wali Kota Bima Divonis 7 Tahun Penjara atas Kasus Korupsi

Regional
Pekerjakan Remaja di Salon Pijat Plus, Mucikari di Semarang Jadi Tersangka

Pekerjakan Remaja di Salon Pijat Plus, Mucikari di Semarang Jadi Tersangka

Regional
Sopir Mengantuk, Brio Terjun ke Saluran Irigasi di Kulon Progo

Sopir Mengantuk, Brio Terjun ke Saluran Irigasi di Kulon Progo

Regional
Loncat ke Sungai Jajar, Bocah SD di Demak Ditemukan Meninggal Dunia

Loncat ke Sungai Jajar, Bocah SD di Demak Ditemukan Meninggal Dunia

Regional
[POPULER REGIONAL] Respons Sandiaga Uno soal Putusan MA | Bus Wisata Terguling di Tawangmangu

[POPULER REGIONAL] Respons Sandiaga Uno soal Putusan MA | Bus Wisata Terguling di Tawangmangu

Regional
PSI Beri Sinyal Dukung Kapolda Luthfi Maju Pilkada Jateng

PSI Beri Sinyal Dukung Kapolda Luthfi Maju Pilkada Jateng

Regional
Komnas HAM: 41 Kasus Kekerasan Terjadi di Papua hingga Juni 2024, 53 Orang Jadi Korban

Komnas HAM: 41 Kasus Kekerasan Terjadi di Papua hingga Juni 2024, 53 Orang Jadi Korban

Regional
Tolak Ganti Rugi Rp 5,3 Miliar, Warga Wadas: Tanah Bisa Jangka Panjang, Kalau Uang Cepat Habis

Tolak Ganti Rugi Rp 5,3 Miliar, Warga Wadas: Tanah Bisa Jangka Panjang, Kalau Uang Cepat Habis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com