Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alih Fungsi Lahan Jadi Penyebab Banjir Bandang di Ciwidey Bandung

Kompas.com - 15/06/2022, 19:57 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Asep Kusumah mengatakan, alih fungi lahan menjadi salah satu penyebab banjir bandang di Kecamatan Ciwidey dan Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung. 

Penyebab banjir bandang secara menyeluruh, masih diselidiki.

 

Menurut Asep, ada banyak faktor yang menyebabkan Sungai Ciwidey kerap meluap ketika hujan deras.

"Itu kan lagi di-assessment kan sama BPBD. Intinya ini pelajaran buat kita, bahwa situasi lingkungan ini kan tidak akibat tunggal, banyak hal saya kira," katanya ditemui Kompas.com, Kamis (15/6/2022).

Baca juga: Ciwidey Kembali Dilanda Banjir Bandang, Tanah Longsor Terjadi di Pasirjambu

Kendati begitu, ia tak menampik banjir tersebut ditengarai akibat adanya perubahan fungsi lahan.

"Kalau kita bicara banjir, memang ada luapan air, kemudian ada juga air yang lari dari jalur, kemudian ada beberapa lahan tangkapan air yang berubah fungsi," beber dia.

Selain adanya alih fungsi lahan, faktor lain yang menyebabkan terjadinya banjir bandang Ciwidey adalah faktor alam.

Ia menyebut, saat ini terjadi anomali alam, dimana sulit dibedakan musim hujan dan kemarau.

Baca juga: Ancam Ketersediaan Air, Aktivis Lingkungan Tolak Pembangunan Tol Soreang-Ciwidey-Pangalengan

Dalam kondisi normal, biasanya Mei-Juni memasuki musim kemarau.

"Biasanya Mei itu lagi panas-panasnya, nanti hujan lagi itu kan di akhir Desember. Kelihatannya kalau tahun ini kita tidak akan mengalami musim kemarau. Iya jadi ada anomali iklim. Ya mungkin karena adanya perubahan global. Pemerintah pusat juga udah komitmen di 5 challenge perubahan iklim," ujar dia.

Selain pendataan, pihaknya mengaku sedang melakukan kajian komprehensif terkait diagnosa dan solusi yang tepat guna menyelesaikan masalah tersebut.

"Tapi tentu harus komprehensif dinilai, sehingga kita bisa menemukan diagnosa yang tepat dan juga solusi yang tepat. Apabila kita diagnosanya tidak komprehensif, pasti solusinya juga tidak bisa menyelesaikan secara cepat," tutur Asep.

Baca juga: Ridwan Kamil Mulai ke Lapangan, Tinjau Jembatan Roboh di Ciwidey Kabupaten Bandung

Pendataan yang dilakukan, sambung dia, tidak hanya dilakukan Dinas LH, namun melibatkan pihak lain seperti pegiat lingkungan dan komunitas di bidang lingkungan.

"Iya, termasuk teman-teman dari pegiat lingkungan, dari komunitas juga ini aktif berdiskusi, kemudian juga mencoba membangun saran-saran kebijakan yang bisa dilakukan," tuturnya.

Koordinasi juga dilakukan bupati Bandung dengan Perhutani, PTPN, dan BBWS. 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com