Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tamuddin, Pembudidaya Rumput Laut Pertama di Nunukan yang Sempat Dituding Gila

Kompas.com - 25/05/2022, 07:07 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Selain menjadi wilayah transit bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Malaysia, Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara, dikenal dengan budi daya rumput laut cottonii.

Data Dinas Perdagangan Nunukan mencatat, hasil produksi rumput laut berkisar antara 2.500 sampai 3.000 ton per bulannya. Rumput laut tersebut dihasilkan para pembudi daya di perbatasan Indonesia-Malaysia ini.

Namun demikian, tidak banyak yang tahu, sosok penting yang memperkenalkan budi daya rumput laut di Kabupaten Nunukan. Dia adalah Tamuddin (60), warga Desa Binalawan, Sebatik Barat.

Tamuddin merupakan orang yang pertama kali membawa bibit rumput laut ke Nunukan.

"Sekitar 2008, Bapak Tamuddin membawa bibit rumput laut dari kampungnya di Sulawesi, di Bone Selatan. Itu awal mula ada rumput laut di Nunukan," ujar Ismail (31), anak dari Tamuddin, Selasa (24/5/2022).

Baca juga: Kisah Pandi, Orang Gila Asal Rancaekek yang Membuat Sampah Jadi Karya Indah

Saat itu, belum ada masyarakat sekitar yang peduli dengan rumput laut. Bahkan banyak yang tidak tahu kegunaan ataupun pasaran rumput laut. Terlebih lagi, harga rumput laut kering saat itu, hanya dibanderol sekitar Rp 3.000 – Rp 5.000 per kilogram.

Masyarakat perbatasan baru melirik komoditi ini, sekitar tahun 2009 sampai 2010. Saat itu harga rumput laut per kilogramnya mencapai Rp 9.000 – Rp 10.000.

Dikatai gila dan kurang kerjaan

Cerita Ismail dibenarkan Kades Binalawan, Darwis. Dia menegaskan, orang yang pertama kali mengenalkan rumput laut di Nunukan, bernama Tamuddin, perantau asal Bone, Sulawesi Selatan.

"Semua orang Sebatik tahu rumput laut asalnya dari Pak Tamuddin. Dulu dia malah disangka gila karena suka kumpul botol bekas di pinggir laut," katanya.

Meski dituding gila dan kurang kerjaan oleh masyarakat sekitar, Tamuddin tidak pernah peduli dengan anggapan masyarakat.

Ia bahkan dengan tekun merajut tali dan memasang sejumlah botol bekas untuk pelampung, agar tanamannya tidak tenggelam.

‘’Saat itu belum ada pondasi. Bentang rumput laut ditanam di balok kayu, yang ditanam di pinggir laut. Lalu ada tali yang diikatkan di tiang tersebut supaya tidak hanyut,’’imbuhnya.

Begitu berhasil menggandakan bibit dari satu bentang menjadi delapan bentang, Tamuddin kembali menanam semua hasilnya.

Tamuddin tidak menjual panen pertamanya. Pasalnya menunggu panen kedua agar hasil lebih banyak dan dijual dengan nilai lebih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com