Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pesan Gibran untuk Warga Korban Juru Parkir "Ngepruk" Saat CFD

Kompas.com - 24/05/2022, 15:42 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meminta masyarakat untuk memfoto karcis dan petugas parkir jika ditarik tarif melebihi ketentuan alias 'ngepruk' di Car Free Day (CFD) Jalan Slamet Riyadi Solo.

Penarikan tarif parkir ngepruk itu dialami pengunjung CFD pada Minggu (22/5/2022) pagi. Tarif parkir yang seharusnya Rp 2.000 untuk sekali parkir itu oleh petugas parkir justru diminta Rp 3.000.

"Warga Kota Solo yang merasa dirugikan (tarif parkir) fotonen karcise, fotonen petugase (parkir)," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Selasa (24/5/2022).

Baca juga: Tarif Tiket Masuk dan Parkir Wisata Gunung Kemukus Diduga Ngepruk, Begini Penjelasan Pemkab Sragen

Setelah mendokumentasikan karcis dan petugas parkir yang diduga menarik tarif melebihi ketentuan untuk dilaporkan kepada petugas agar dapat segera ditindaklanjuti.

Putra sulung Presiden Jokowi mengatakan pihaknya akan terus mengevaluasi gelaran CFD demi memberikan kenyamanan pengunjung atau masyarakat. Mulai dari parkir, sampah dan lain-lain.

"Mohon maaf warga yang merasa dirugikan," ucap Gibran.

Gelaran CFD resmi dibuka kembali di Solo pada Minggu (15/5/2022) dengan pertimbangan kasus harian Covid-19 yang menurun signifikan.

Baca juga: Juru Parkir Ngepruk Tarif Saat CFD, Dishub Solo Ancam Cabut Keanggotaannya

Antusiasme masyarakat yang berkunjung ke CFD Jalan Slamet Riyadi sangat tinggi mengingat selama dua tahun gelaran itu ditiadakan.

Meskipun demikian pengunjung CFD Solo harus tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan memakai masker.

"Kemarin ramai banget. Mau sepedaan angel banget saking ramainya," ungkap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com