Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Tahun Menahan Rindu Rayakan Tradisi Lebaran Ketupat, Kini Warga Bersukacita...

Kompas.com - 09/05/2022, 09:17 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Tradisi Lebaran Ketupat di sejumlah daerah sempat terhenti karena adanya pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19.

Kini, setelah adanya pelonggaran yang dilakukan pemerintah, para warga bisa melepas rindu merayakan tradisi Lebaran Ketupat yang diadakan tujuh hari pasca-Idul Fitri.

Di Solo, Trenggalek, dan Blitar, warga beramai-ramai mendatangi acara Lebaran Ketupat.

Berikut potret kemeriahannya yang dirangkum Kompas.com.

Baca juga: Sejarah Ketupat, Masakan Khas Lebaran Sejak Zaman Kerajaan Demak

Grebeg Syawalan di TSTJ Solo kembali digelar

Ribuan ketupat dipersiapkan dalam tradisi Grebeg Syawalan TSTJ Solo, Jawa Tengah, Minggu (8/5/2022).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Ribuan ketupat dipersiapkan dalam tradisi Grebeg Syawalan TSTJ Solo, Jawa Tengah, Minggu (8/5/2022).

Setelah absen selama dua tahun, Grebeg Syawalan di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo, Jawa Tengah, kembali diadakan, Minggu (8/5/2022).

Pada momen Lebaran Ketupat 2022 ini, TSTJ membagikan 3.000 ketupat dan sayuran hasil bumi kepada warga.

Sebelum dibagikan, ketupat yang disusun seperti gunungan tersebut dikirab dari halaman TSTJ menuju area danau kebun binatang itu.

Baca juga: 2 Tahun Tak Digelar, Grebeg Syawalan TSTJ Solo Habiskan 3.000 Ketupat

Direktur Perumda TSTJ Bimo Wahyu Widodo mengatakan, kegiatan ini sempat terhenti selama dua tahun akibat pembatasan pandemi Covid-19.

"Setelah kegiatan Syawalan ini diperbolehkan kita melanjutkan tradisi yang ada. Terakhir kan 2019. Tradisi ini kita lanjutkan, alhamdulillah antusiasme pengunjung juga cukup banyak," ujarnya, Minggu.

Salah satu pengunjung, Sukinem (60), mengaku senang bisa memperoleh sayuran berupa kacang panjang dalam Grebeg Syawalan TSTJ.

"Nanti mau dimasak. Sudah dua kali ini saya ke sini ikut tradisi Grebeg Syawalan," ucapnya.

Selain pembagian ketupat, Grebeg Syawalan TSTJ juga dimeriahkan sendratari yang mengisahkan perjalanan hidup Jaka Tingkir menjadi Sultan Hadiwijaya sang Raja Mataram.

Baca juga: Menengok Lebaran Ketupat di Trenggalek, Diwarnai Pesta Kembang Api

Tradisi Lebaran Ketupat di Trenggalek

Warga memadati kawasan Desa Sukorame kecamatan Pogalan Trenggalek, untuk menikmati suasana malam lebaran Ketupat, Minggu (08/05/2022).SLAMET WIDODO Warga memadati kawasan Desa Sukorame kecamatan Pogalan Trenggalek, untuk menikmati suasana malam lebaran Ketupat, Minggu (08/05/2022).

Kemeriahan Lebaran Ketupat juga berlangsung di Desa Sukorame, Kecamatan Pogalan.
Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Minggu.

Warga setempat sering menyebut perayaan itu dengan Rioyo Kupatan.

Pada kegiatan ini, warga bisa mencicipi hidangan ketupat secara gratis sambil melihat pesta kembang api.

Salah satu warga Desa Sukorame, Vendi Santosa, menjelaskan, pada malam menjelang Lebaran Ketupat, warga dari berbagai wilayah memenuhi jalanan Desa Sukorame.

“Jalan selalu padat, karena warga Trenggalek dari berbagai penjuru, hingga luar kota datang,” ungkapnya, Minggu.

Baca juga: Momen Lebaran Ketupat, di Kota Malang Harga Daging Ayam Broiler Naik

Yang unik, para pemilik rumah mempersilakan setiap pengunjung untuk menikmati hidangan ketupat yang telah disediakan.

“Kami persilakan siapa saja bisa silaturahmi. Tidak ada batasan, siapa saja bisa menikmati hidangan ketupat selama masih ada,” jelasnya.

Menu wajib yang dihidangkan adalah ketupat dipadu sayur nangka muda. Ada juga menu-menu tambahan, seperti opor, bakso, maupun sate ayam.

Vendi menuturkan, Rioyo Kupatan kali ini dianggap lebih meriah dan ramai dibanding tahun-tahun sebelumnya.

“Karena selama dua tahun tidak ada perayaan Lebaran Ketupat karena pandemi Covid-19, maka tahun ini lebih ramai dan meriah dibanding sebelumnya,” terangnya.

Baca juga: Arus Balik Mulai Terlihat di Jembatan Suramadu, Pemudik Diimbau Pulang Usai Lebaran Ketupat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marah Dipanggil 'Dilan', Pemuda di Tarakan Aniaya Teman hingga Tewas

Marah Dipanggil "Dilan", Pemuda di Tarakan Aniaya Teman hingga Tewas

Regional
Sumsel Siapkan 29.000 Sapi dan 45.000 Kambing untuk Hewan Kurban

Sumsel Siapkan 29.000 Sapi dan 45.000 Kambing untuk Hewan Kurban

Regional
Pemkot Bengkulu Anggarkan Rp 20 Juta untuk Cetak Karcis Parkir

Pemkot Bengkulu Anggarkan Rp 20 Juta untuk Cetak Karcis Parkir

Regional
Hendak Dikirim ke Kalimantan, 19 Tenaga Kerja Ilegal asal Lembata Ditahan

Hendak Dikirim ke Kalimantan, 19 Tenaga Kerja Ilegal asal Lembata Ditahan

Regional
Kantor Pertanahan Kota Batam Terapkan Sertifikat Tanah Elektronik

Kantor Pertanahan Kota Batam Terapkan Sertifikat Tanah Elektronik

Regional
Seratusan Kades Datangi Pemkab Demak, Minta SK Perpanjangan Kades 2 Tahun Segera Diterbitkan

Seratusan Kades Datangi Pemkab Demak, Minta SK Perpanjangan Kades 2 Tahun Segera Diterbitkan

Regional
Kebakaran Pasar Karangkobar Banjarnegara, Pedagang Akan Direlokasi, Kerugian Capai Rp 45,7 Miliar

Kebakaran Pasar Karangkobar Banjarnegara, Pedagang Akan Direlokasi, Kerugian Capai Rp 45,7 Miliar

Regional
Sekelompok Pelajar Serang SMAN 8 Jambi, 1 Pelajar Ditangkap Polisi

Sekelompok Pelajar Serang SMAN 8 Jambi, 1 Pelajar Ditangkap Polisi

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan, Anak Bupati Solok Selatan Mangkir Lagi

Dugaan Korupsi Lahan Hutan, Anak Bupati Solok Selatan Mangkir Lagi

Regional
Nama-nama Baru Bermunculan di Bursa Pilkada Salatiga, Salah Satunya Anak Mantan Wakil Wali Kota

Nama-nama Baru Bermunculan di Bursa Pilkada Salatiga, Salah Satunya Anak Mantan Wakil Wali Kota

Regional
Setelah 5 Hari Perjalanan, Biksu Thudong Tiba di Candi Borobudur

Setelah 5 Hari Perjalanan, Biksu Thudong Tiba di Candi Borobudur

Regional
Kisah Nelayan Semarang, Cuaca Ekstrem Sempat Bikin Ragu Bisa Pergi Haji Tahun Ini

Kisah Nelayan Semarang, Cuaca Ekstrem Sempat Bikin Ragu Bisa Pergi Haji Tahun Ini

Regional
Polisi Periksa Pasangan Nikah Sesama Jenis di Halmahera Selatan

Polisi Periksa Pasangan Nikah Sesama Jenis di Halmahera Selatan

Regional
Menantu di Banyuasin Pembacok Mertua Ternyata Sering KDRT Istri

Menantu di Banyuasin Pembacok Mertua Ternyata Sering KDRT Istri

Regional
Pemkot Bandar Lampung Mulai Pembangunan Chinatown

Pemkot Bandar Lampung Mulai Pembangunan Chinatown

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com