Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Diterkam Buaya, Seorang Anak di Bintan Hilang Saat Mencari Siput

Kompas.com - 25/04/2022, 19:25 WIB
Elhadif Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

TANJUNGPINANG, KOMPAS.com - Seorang anak perempuan di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) bernama Rina dikabarkan hilang, Senin (25/4/2020) siang.

Hilangnya anak bernama Rina (12) tersebut diduga karena diterkam buaya muara di jembatan Kilometer 16, Jalan Lintas Barat, Kabupaten Bintan.

Peristiwa itu bermula ketika korban bersama adik kakeknya bernama Zainal dan temannya, Aisyah, sedang mencari kerang di sungai.

Baca juga: Dicari Anak Hilang Muhammad Hasbi Umur 7 Tahun

Pihak keluarga yang mendapatkan kabar langsung bergegas menuju lokasi.

"Saya sedang tidur di rumah, tidak tau kalau di bawa kesini. Kemarin mereka pergi ke sini juga. Saya sudah larang cucu saya dibawa, tapi masih juga dibawa," kata Arisi, kakek korban di jembatan Kilometer 16.

Kuatnya dugaan korban telah diterkam buaya karena warga sempat melihat seekor buaya naik ke permukaan air.

Warga melihat hewan buas tersebut tengah membawa tubuh manusia yang memakai baju berwarna merah di mulutnya.

"Tadi kami lihat badannya sudah di mulut buaya. Ada empat kali muncul ke permukaan," kata seorang warga, Rizal.

Baca juga: Ibu dan Anak Hilang Terseret Arus Sungai Saat Selamatkan Anjing Peliharan, 1 Orang Berhasil Ditemukan

Hingga Senin sore, keberadaan korban belum diketahui. Aparat kepolisian dan Tim Basarnas Tanjungpinang masih melakukan pencarian.

"Iya, tadi saya mendapatkan info adanya anak yang diterkam buaya," kata Kasat Pol Air Polres Bintan, AKP Syamsurizal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com