Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tergiur Gaji Rp 30 Juta Per Bulan, 26 WNI Hendak Masuk ke Australia secara Ilegal

Kompas.com - 18/04/2022, 14:52 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 26 Warga Negara Indonesia (WNI) nekat hendak bekerja ke Australia melalui jalur ilegal.

Namun, sebelum menginjakan kaki di negeri Kanguru, mereka keburu dibekuk aparat Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) Polda Nusa Tenggara Timur (NTT).

Mereka diamankan di Pelabuhan Ojek Tenau Kota Kupang.

Baca juga: Polisi Periksa Calo dan 6 Calon Pekerja Asal NTT yang Diamankan Saat Hendak ke Malaysia

Tergiur gaji Rp 30 juta

Selain mengamankan 26 orang tersebut, polisi juga menangkap pria asal Bali berinisial S, yang membantu menyelundupkan mereka.

Direktur Polairud Polda NTT Kombes Nyoman Budiarja mengatakan, 26 warga Indonesia dari enam provinsi itu akan bekerja di Australia karena upah besar.

"Mereka dijanjikan akan bekerja di perkebunan Australia dengan gaji per bulan Rp 30 juta," ungkap Nyoman, dalam jumpa pers bersama sejumlah wartawan di Kupang, Senin (18/4/2022).

Baca juga: Balita di Kupang Tewas Terjatuh ke Sumur 18 Meter Saat Ibu Pergi ke Pasar

Nyoman menuturkan, para calon Pekerjaan Migran Indonesia (PMI) ini, awalnya berangkat dari daerah mereka masing-masing untuk berkumpul di Kota Kupang.

Setelah semua sudah lengkap, mereka lalu mendatangi Palabuhan Ojek Tenau.

Saat tiba di Pelabuhan, para PMI melihat ukuran kapal kecil, sehingga mereka membatalkan perjalanan.

Baca juga: Keroyok Warga hingga Tewas, 3 Mahasiswa di Kupang Ditangkap

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com